Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Belum Realisasi Buyback, Antam (ANTM) Masih Pantau Kondisi Pasar

Perseroan masih akan terus memonitor perkembangan kondisi pasar sebelum akhirnya melakukan aksi buyback.
Pekerja melakukan proses pemurnian dari nikel menjadi feronikel di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) Pomalaa milik PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk, di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Selasa (8/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja melakukan proses pemurnian dari nikel menjadi feronikel di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) Pomalaa milik PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk, di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Selasa (8/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tambang pelat merah PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) mengaku belum merealisasikan buyback saham.

SVP Corporate Secretary Aneka Tambang Kunto Hendrapawoko mengatakan bahwa perseroan masih akan terus memonitor perkembangan kondisi pasar sebelum akhirnya melakukan aksi buyback.

“Secara ketentuan, Antam masih memiliki waktu tiga bulan sejak keterbukaan informasi dilakukan untuk menggelar buyback,” ujar Kunto kepada Bisnis.

Untuk diketahui, ANTM menyiapkan dana sebesar Rp100 miliar yang berasal dari kas internal untuk menggelar aksi korporasi tersebut. Periode pembelian kembali saham itu pun berlaku pada 17 Maret 2020 hingga 16 Juni 2020.

Pada perdagangan Jumat (24/4/2020), saham ANTM berada di level Rp494, terkoreksi 0,8 persen atau 4 poin. Secara year to date, saham ANTM telah turun 41,19 persen. Pada akhir Maret 2020, saham ANTM sempat anjlok ke level Rp374, level terendah sejak Maret 2016.

Sebelumnya, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengatakan bahwa total realisasi buyback telah mencapai Rp876,09 miliar hingga, Kamis (23/4/2020). Dari total 65 perusahaan yang merencanakan buyback, baru sekitar 64,6 persen yang telah merealisasikan aksi korporasi itu.

Inarno menjelaskan total realisasi buyback oleh BUMN baru senilai Rp181,63 miliar dari total rencana Rp10,15 triliun. Selanjutnya, realisasi dari non-BUMN mencapai Rp694,46 miliar hingga 23 April 2020.

Adapun, BEI mencatat total rencana buyback yang sudah masuk senilai Rp19,13 triliun yang terdiri atas 12 perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) dan 53 non BUMN.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper