Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) Beberkan Strategi Jaga Kinerja 2020

Direktur Utama Indocement Tunggal Prakarsa Christian Kartawijaya menjelaskan bahwa volume penjualan semen Tiga Roda sepanjang 2019 sebenarnya cenderung datar
Direktur Utama PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Christian Karyawijaya (tengah) saat konverensi pers usai melaksanakan buka puasa bersama di kantornya, Jakarta, Selasa (28/5/2019). /Antara
Direktur Utama PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Christian Karyawijaya (tengah) saat konverensi pers usai melaksanakan buka puasa bersama di kantornya, Jakarta, Selasa (28/5/2019). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) menyiapkan sejumlah strategi untuk mengatasi turunnya volume penjualan yang terdampak oleh penyebaran COVID-19.

Direktur Utama Indocement Tunggal Prakarsa Christian Kartawijaya menjelaskan bahwa volume penjualan semen Tiga Roda sepanjang 2019 sebenarnya cenderung datar bahkan sedikit menurun 1,1 persen. Namun, emiten berkode saham INTP mengklaim mampu mempertahankan harga jual sejak pertengahan 2018 sampai dengan akhir tahun lalu.

Selain itu, Christian menyebut perseroan mampu melakukan sejumlah penghematan. Salah satunya dengan pemakaian batu baru berkalori rendah dan penggunaan bahan bakar alternatif ramah lingkungan.

Penghematan biaya, lanjut dia, mendorong penurunan biaya produksi per ton sebesar 2,4 persen. Faktor itu menjadi kunci kinerja INTP positif pada 2019 dengan pertumbuhan earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) 32 persen.

Sebagai catatan, INTP membukukan pertumbuhan pendapatan 4,93 persen secara tahunan menjadi Rp15,93 triliun pada 2019. Dari situ, laba bersih yang dibukukan naik 60,16 persen secara tahunan menjadi Rp1,83 triliun per 31 Desember 2019.

Untuk periode 2020, Christian membeberkan bahwa awal tahun ini diawali dengan tingginya curah hujan di pasar utama perseroan seperti Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah yang menyebabkan banjir besar terjadi beberapa kali. Kondisi itu menurutnya membuat volume penjualan sampai dengan Februari 2020 turun 6 persen.

Selanjutnya, tantangan dari penyebaran virus COVID-19 juga mulai berdampak terhadap penurunan volume penjualan mengikuti kondisi perekonomian yang melemah.

“Kami melihat dampak turunnya volume penjualan sekitar 8 persen—15 persen akan terjadi dalam 1–2 bulan ini mengingat banyak proyek konstruksi yang mengalami penundaan. Ini membuat kami merevisi proyeksi permintaan semen mungkin di kisaran -1 persen sampai dengan -2 persen pada 2020,” jelasnya kepada Bisnis.com, Rabu (1/4/2020).

Christian juga menyoroti pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Hal ini menurutnya berdampak terhadap kenaikan biaya produksi karena sebagian pembelian bahan baku masih dalam denominasi mata uang asing.

Di tengah kondisi melemahnya permintaan semen, dia mengatakan perseroan hanya menjalankan beberapa lini produksi yang paling efisien dan menggunakan batu bara berkalori rendah.

“Kami akan melakukan program efisiensi biaya di segala bidang seperti mengurangi semua biaya tetap supaya bisa bertahan seandainya pelemahan penjualan masih terus berlangsung dalam 2 bulan hingga 3 bulan mendatang,” paparnya.

Berdasarkan data Bloomberg, harga saham INTP terkoreksi 2,60 persen ke level Rp12.175 pada perdagangan, Rabu (1/4/2020). Secara year to date (ytd), saham produsen semen itu masih bergerak dalam teritori negatif dengan koreksi 36,01 persen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper