Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wacana Cukai Minuman Manis, Emiten Naikkan Harga?

Wacana pemerintah mengenakan biaya cukai pada minuman manis diharapkan dapat menekan konsumsi gula nasional untuk meningkatkan kesehatan masyarakat sekaligus menambah pendapatan negara.
Karyawan melintas di dekat layar penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan melintas di dekat layar penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Bahana Sekuritas memperkirakan beberapa emiten yang memproduksi minuman manis kemasan seperti PT Mayora Indah Tbk. (MYOR), PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) akan terdampak rencana pemerintah mengenakan tarif cukai.

Analis Giovanni Dustin memperkirakan Indofood CBP Sukses Makmur akan menaikkan harga berkisar 10 hingga 17 persen, Mayora Indah diperkirakan akan menaikkan harga sekitar 4 hingga 6 persen, sedangkan Unilever bakal menaikkan harga mulai dari 2 hingga 9 persen produk minuman manis kemasannya.

“Tarif cukai ini bakal dibebankan langsung kepada konsumen karena emiten akan mengalami kesulitan dalam menjaga margin bila menahan atau menunda kenaikan harga,’’ ungkap Analis Bahana Sekuritas Giovanni Dustin, dikutip dari siaran persnya yang diterima Bisnis, Minggu (1/3/2020).

Analis memperkirakan dampak pengenaan tarif cukai terhadap emiten Unilever akan lebih terbatas dibanding dua emiten lainnya. Pasalnya, berbagai produk minuman yang dipasarkan Unilever lebih banyak menyasar konsumen dengan kelas menengah atas yang lebih mampu menyerap kenaikan harga tersebut.

‘’Unilever juga diuntungkan karena saat ini masyarakat semakin banyak melakukan migrasi dengan menggunakan produk-produk premium, yang sedang menjadi fokus dari Unilever,’’ sambung Giovanni.

Analis sendiri merekomendasikan beli saham UNVR dengan target harga Rp10.150 dengan perkirakan pendapatan akan mencapai Rp44,98 triliun dan laba bersih diperkirakan sebesar Rp7,91 triliun sepanjang 2020 atau naik sekitar 7 persen dibanding pencapaian tahun lalu.

Seperti yang diketahui, wacana pemerintah mengenakan biaya cukai pada minuman manis diharapkan dapat menekan konsumsi gula nasional untuk meningkatkan kesehatan masyarakat sekaligus menambah pendapatan negara.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengusulkan produk minuman berpemanis akan dikenakan cukai sebesar Rp 1.500/liter untuk teh kemasan. Jika melihat produksi teh kemasan mencapai 2,191 juta liter setiap tahun, maka potensi penerimaannya mencapai Rp2,7 triliun.

Selain itu, produk berkarbonasi rencananya akan dikenakan cukai sebesar Rp 2.500/liter. Dengan produksi minuman karbonasi ini mencapai 747 juta liter, potensi penerimaan negara mencapai Rp1,7 triliun.

Potensi tarif cukai lain juga menyasar produk minuman berpemanis lainnya seperti minuman energy drink, kopi, konsentrat dan lainnya sebesar Rp 2.500/liter. Total produksi minuman ini sebesar 808 juta liter dengan potensi penerimaan negara sebesar Rp1,85 triliun.

Nantinya, total penerimaan negara diperkirakan mencapai Rp6,25 triliun atau sekitar 3,5 persen dari target penerimaan negara sepanjang 2020.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper