Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kabar Konsolidasi Kerek Harga Saham IPTV dan LINK

Harga saham PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) dan PT Link Net Tbk (LINK) pada perdagangan Senin (2/12/2019) terkerek akibat kabar konsolidasi.  
Direktur Utama PT MNC Vision Networks Tbk. (MVN) Ade Tjendra (tengah) berfoto bersama Direktur Hari Susanto (dari kiri), Direktur Independen Vera Tanamihardja, DIrektur Iris Wee Soo Lin dan DIrektur Anthony Chandra K usai acara Due Diligence Meeting dan Public Expose di Jakarta, Senin (17/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Direktur Utama PT MNC Vision Networks Tbk. (MVN) Ade Tjendra (tengah) berfoto bersama Direktur Hari Susanto (dari kiri), Direktur Independen Vera Tanamihardja, DIrektur Iris Wee Soo Lin dan DIrektur Anthony Chandra K usai acara Due Diligence Meeting dan Public Expose di Jakarta, Senin (17/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA--Harga saham PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) dan PT Link Net Tbk (LINK) pada perdagangan Senin (2/12/2019) terkerek akibat kabar konsolidasi.  

Dikutip dari laman Bloomberg, harga saham IPTV naik 4,67% ke level Rp515 per lembar. Adapun, harga saham ini telah mengalami kenaikan lebih dari dua kali harga saham pada 26 Agustus 2019. Saat itu, harga saham IPTV berada di level Rp216 per lembar. 
 
Kemudian, dalam hitungan hari, harga saham IPTV meroket ke level Rp570 pada 5 September 2019. Sejak saat itu, harga saham anak usaha Grup MNC itu bertengger di kisaran Rp500. 
 
Berbeda dengan IPTV, pergerakan saham LINK cenderung menurun secara tren meskipun cukup dinamis. Pada perdagangan Senin (2/12/2019), harga saham LINK menyentuh level Rp4.200 atau naik 0,48%. 
 
Pada 26 Agustus, harga saham LINK berada di level Rp3.990 dan terus bergerak melewati Rp4.000 kendati harga tersebut masih lebih rendah bila dibandingkan dengan harga saham pada 29 Juli yang menyentuh level Rp4.600 per lembar. 
 
Dalam keterbukaan informasinya, Senin (2/12/2019), Presiden Direktur IPTV, Ade Tjendra mengatakan belum ada dampak kejadian atas informasi tersebut. Adapun, akuisisi tersebut akan menyinergikan layanan konten, infrastruktur jaringan, dan kapasitas bandwidth yang berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan. 
 
Lebih lanjut, Ade berujar keberhasilan akuisisi akan bertolak pada proses uji tuntas (due diligence) pemenuhan syarat dan ketentuan serta pembiayaan dan perjanjian definitif. 
 
“PT MNC Vision Networks Tbk telah menandatangani term sheet untuk menjajaki akuisisi mayoritas saham PT Link Net Tbk dari PT First Media Tbk dan Asia Link Dewa,” ujarnya. 
 
Dikutip dari laman resmi LINK, pemegang saham terdiri dari 37,6% saham publik dan 35% dimiliki Asia Link Dewa Pte Ltd yang memegang kendali atas operasi bisnis LINK dan PT First Media Television. Sisanya sebanyak 27,4%, digenggam PT First Media Tbk yang merupakan bagian dari Grup Lippo menyediakan layanan internet nirkabel yakni broadband wireless access (BWA) dan layanan konten. 
 
Analis Henan Putihrai Sekuritas, Liza Camelia Suryanata mengatakan secara teknikal pergerakan saham IPTV bergerak sideways dalam pola parallel channel. Menurutnya, rentang support dan resistensi berada di Rp492 hingga Rp575. Dia menilai bila pergerakannya break out di level Rp575 target kenaikan bisa mencapai Rp660. 
 
"Jika jebol support harap segera kurangi posisi. Jika break out resistance, maka boleh tambah beli," katanya. 
 
Sementara itu, LINK dalam jangka panjang pergerakannya terhenti di resistensi trendline sehingga jangka pendek maka angka Rp4.500 menjadi level untuk kenaikan lebih lanjut. Support pertama berada di level MA 20 atau 4310 bila bertahan akan mencari support di MA50 dengan rentang harga Rp4.200 hingga Rp4.235. 
 
Dia menyebut dengan pergerakan LINK ini, dia tak menyarankan posisi pembelian kecuali untuk jangka pendek karena hatus siap-siap ambil keuntungan di sekitar Rp4.500 meskipun belun tentu mencapai tahap break out. 
 
"LINK saat ini tidak disarankan untuk lakukan posisi pembelian kecuali untuk trading cepat saja karena harus siap-siap take profit di sekitar Rp4.500, belum tentu bisa break out," katanya

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper