Bisnis.com, JAKARTA – PT Aneka Tambang Tbk. membukukan laba bersih Rp365,75 miliar pada semester I/2019. Nilai tersebut tumbuh 6,18% dari raihan Rp344,45 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Dalam laporan keuangan unaudited per 30 Juni 2019, emiten bersandi saham ANTM itu mengantongi pendapatan Rp14,43 triliun, tumbuh 22% dibandingkan dengan penjualan pada semester I/2018 senilai Rp11,82 triliun.
Penjualan Antam bersumber dari produk emas Rp9,6 triliun, feronikel Rp2,3 triliun, bijih nikel Rp1,75 triliun, bijih bauksit Rp296,74 miliar, alumina Rp201,62 miliar, perak Rp50,17 miliar, baut bara Rp18,91 miliar, logam mulia lainnya Rp1,22 miliar, serta jasa pemurnian logam mulia dan jasa lainnya Rp180,21 miliar.
Penjualan bijih nikel dan bijih bauksit tumbuh lebih dari 100%, yakni masing-masing 107,06 persen dan 135,9 persen secara year-on-year. Sementara itu, penjualan emas Antam tumbuh 17,07 persen.
Sejalan dengan pertumbuhan penjualan, beban pokok penjualan ANTM juga meningkat 25,01 persen yoy menjadi Rp12,05 triliun pada semester I/2019.
"Kinerja keuangan ANTM yang solid juga terefleksikan dari pertumbuhan earning before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) sebesar 6 persen dari Rp1,38 triliun pada semester I/2018 menjadi Rp1,46 triliun pada semester I/2019," tulis Manajemen Antam dalam keterangan resmi, Selasa (1/10/2019).
Baca Juga
Hingga akhir Juni 2019, total aset anggota Holding BUMN Pertambangan itu tercatat sebesar Rp33,56 triliun. Adapun ekuitas dan liabilitasnya masing-masing sebesar Rp13,79 triliun dan Rp19,77 triliun.