Bisnis.com, JAKARTA — PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. menebar dividen Rp550 per saham untuk tahun buku 2018.
Keputusan tersebut dihasilkan dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) kinerja 2018 yang berlangsung pada, Selasa (21/5/2019).
Ditemui usai RUPST, Direktur Utama Indocement Tunggal Prakarsa Christian Kartawijaya menjelaskan bahwa pemegang saham menyetujui penggunaaan seluruh laba bersih 2018 senilai Rp1,14 triliun ditambah dengan Rp878,74 miliar atau 4,74% dari saldo laba ditahan sebagai dividen. Dengan demikian, dividen yang diterima per lembar saham yakni Rp550.
“Ini menunjukkan bahwa Indocement berusaha memberikan dividen yield yang baik untuk para pemegang sahamnya tetapi tetap memperhatikan perseroan butuh ada laba yang ditahan. Ini dividen yield-nya kurang lebih 3%,” ujarnya di Jakarta, Selasa (21/5/2019).
Dia menjelaskan bahwa penggunaan seluruh laba bersih 2018 tidak akan mengganggu rencana ekspansi perseroan. Pasalnya, emiten berkode saham INTP itu masih memiliki dana yang cukup besar.
“Laba ditahan Rp18,492 triliun, jadi dari situ kami masih punya cadangan yang cukup besar. Artinya, kami masih disediakan Rp17 triliun lebih,” imbuhnya.
Baca Juga
Seperti diketahui, INTP mengantongi pendapatan Rp15,19 triliun pada 2018. Realisasi itu naik 5,2% dibandingkan dengan Rp14,43 triliun pada 2017. Dari situ, perseroan mengantongi laba bersih Rp1,14 triliun per akhir Desember 2018. Realisasi itu turun dari Rp1,85 triliun pada 2017.
Sebagai catatan, INTP membagikan dividen Rp2,57 triliun untuk kinerja keuangan 2017. Jumlah tersebut berasal dari 100% laba bersih 2017 ditambah 3,59% dari laba ditahan Rp717,04 miliar.
Dengan demikian, besaran dividen yang diterima pemegang saham berdasarkan kinerja 2017 yakni Rp700 per lembar. Nilai itu turun 24,65% secara tahunan dari Rp929 per lembar pada 2016.