Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Turun Tipis, Penjualan Indocement (INTP) Capai 4,2 Juta Ton di Kuartal I/2019

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. mengantongi volume penjualan semen 4,2 juta ton hingga kuartal I/2019.
Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat semen di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (4/9)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat semen di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (4/9)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. mengantongi volume penjualan semen 4,2 juta ton hingga kuartal I/2019.

Sekretaris Perusahaan Indocement Tunggal Prakarsa Antonius Marcos menjelaskan bahwa total konsumsi semen nasional sampai dengan Maret 2019 sebesar 15,7 juta ton. Dari situ, pangsa pasar perseroan sebesar 26% atau setara dengan 4,2 juta ton atau lebih rendah 3% dibandingkan tahun sebelumnya.

“Penurunan terjadi karena pengaruh hujan yang tinggi pada Januari dan Februari,” ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (15/4/2019).

Lebih lanjut, volume penjualan semen pada Maret 2019 tercatat sebanyak 1,4 juta ton. Penjualan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan penjualan pada Februari yakni 1,3 juta ton.

Adapun, pada Januari 2019, volume penjualan semen dan klinker sebanyak 1,6 juta ton.

“Kami berharap setelah pemilu selesai konsumsi nasional segera meningkat,” pungkasnya.

Analis Maybank Isnaputra Iskandar menyebut bahwa volume penjualan INTP pada Maret 2019 mulai membaik, akan tetapi trennya masih menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Volume penjualan INTP naik 6,5% dibandingkan dengan bulan sebelumnya menjadi 1,4 juta ton. Hal tersebut disebabkan oleh kombinasi peningkatan permintaan dan lebih banyak hari kerja pada Maret 2019 dibandingkan dengan Februari 2019.

Dibandingkan tahun sebelumnya, volume penjualan semen INTP turun 1,7% menjadi 1,4 juta ton karena disebabkan oleh faktor cuaca yaitu intensitas hujan yang tinggi pada periode tersebut.

Sementara itu, secara tahunan volume penjualan INTP adalah 4,1 juta ton, catatan tersebut masih lebih rendah 1,2% dibandingkan tahun sebelumnya. INTP menyumbang 22,2% dari asumsi volume penjualan semen pada 2019 sebesar 18,5 juta ton.

“Tren yang sama terjadi di industri. Pangsa pasar INTP relatif stabil pada 26,5%,” sebutnya melalui riset.

Dia menyebut bahwa volume penjualan INTP diharapkan dapat meningkat dalam beberapa waktu ke depan melihat kondisi cuaca yang lebih baik, serta risiko politik yang lebih rendah.

Maybank memberikan rekomendasi hold untuk saham INTP dengan target price (TP) Rp19.400.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper