Bisnis.com, JAKARTA — PT Elnusa Tbk. (ELSA) meracik sejumlah strategi ekspansi dari hulu hingga downstream untuk pengembangan bisnis ELSA.
Head of Corporate Communications Elnusa, Wahyu Irfan mengungkapkan terdapat beberapa rencana ekpansi yang disiapkan. Di segmen hulu, emiten berkode saham ELSA itu sedang menjajaki peluang aktivitas seismik dengan multi client.
Dari sisi midstream, lanjut Wahyu, ELSA tengah memperkuat bisnis engineering procurement construction (EPC) dan operation and maintenance (OM) untuk di kilang.
Selanjutnya, untuk ekspansi di lini downstream, ELSA sedang melakukan pengembangan bisnis revitalisasi dan pembangunan terminal bahan bakar minyak (BBM). Tidak hanya itu, perseroan juga memperkuat bisnis chemical yang sebelumya telah dimulai untuk enhanced oil recovery (EOR).
“Untuk ekspansi anorganik, ELSA sedang memulai digitalisasi bisnis,” paparnya. Seluruh rencana ekspansi tersebut telah masuk ke dalam anggaran capex ELSA tahun ini. Total alokasi ELSA senilai Rp600 miliar pada 2019.
Sebelumnya, Direktur Utama Elnusa Tolingul Anwar mengatakan strategi keseimbangan portofolio merupayakan upaya untuk menghasilkan kinerja positif di tengah fluktuasi harga minyak dunia. Fokus kinerja diarahkan kepada jasa hulu migas berbasis non-aset serta jasa distribusi dan logistik energi.
Tolingul memaparkan beberapa peluang yang akan diraih perseroan ke depan di antaranya peralihan pengelolaan blok migas habis kontrak ke Pertamina, rencana penerapan signature bonus untuk eksplorasi migas, serta keberpihakan pemerintah Indonesia terhadap kontraktor jasa minyak dan gas (migas) dalam negeri.