Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Empat Kawasan Industri Jateng Masuk Fase Peninjauan RTRW

Rencana pembangunan empat kawasan industri di Kabupaten Brebes, Rembang, Kebumen dan Cilacap telah memasuki tahap peninjauan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) oleh DPRD Jateng.
Petani menyemprotkan cairan pestisida ke tanaman padi miliknya di persawahan yang bersebelahan dengan kawasan pabrik di Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (15/1/2019). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, luas lahan baku sawah di Indonesia pada tahun 2018 mencapai 7,1 juta hektare atau turun dibanding tahun 2017 yang masih 7,75 juta hektare akibat gencarnya alih fungsi lahan untuk perumahan dan industri./Antara-Aditya Pradana Putra
Petani menyemprotkan cairan pestisida ke tanaman padi miliknya di persawahan yang bersebelahan dengan kawasan pabrik di Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (15/1/2019). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, luas lahan baku sawah di Indonesia pada tahun 2018 mencapai 7,1 juta hektare atau turun dibanding tahun 2017 yang masih 7,75 juta hektare akibat gencarnya alih fungsi lahan untuk perumahan dan industri./Antara-Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, SEMARANG – Rencana pembangunan empat kawasan industri di Kabupaten Brebes, Rembang, Kebumen dan Cilacap telah memasuki tahap peninjauan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) oleh DPRD Jateng.

Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi mengatakan, jika usulan mengenai pembuatan kawasan industri telah masuk dan kini sedang dalam tahap peninjauan RTRW. Peninjauan RTRW sangat penting untuk menentukan luas kawasan industri apakah mengikis lahan pertanian atau tidak.

"Sudah kami terima usulan pembuatan kawasan industri dari Bappeda Jateng. Sekarang tinggal peninjauan RTRW baru setelah itu menuju tahap selanjutnya," kata Rukma kepada Bisnis Kamis (31/1/2019).

Rukma menyampaikan, jika DPRD Jateng secara penuh mendukung adanya empat kawasan industri tersebut karena bisa memajukan perekonomian daerah.

Kendati demikian, lanjut Rukma pihaknya menginginkan pembangunan empat kawasan industri tidak mengganggu lahan pertanian yang ada.

"Kami mendukung penuh rencana pembangunan empat kawasan industri. Tapi kami tidak ingin pembangunan kawasan industri nanti mengikis lahan pertanian," tegas Rukma.

Sebelumnya, Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Bappeda Jateng Arief Djatmiko menuturkan, pihaknya sudah memberikan rancangan pembangunan kawasan industri di empat titik tersebut ke DPRD Jateng.

"Kami sudah menyerahkan rancangan pembangunan 4 kawasan industri ke DPRD Jateng untuk dikaji ulang apakah melanggar Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang sudah ditetapkan," kata Arief beberapa waktu lalu.

Dia menambahkan, Pemprov memilih empat lokasi tersebut bertujuan untuk menjaring investor dari segala arah, sehingga investasi di Jateng semakin meningkat. Arief mencontohkan, untuk Brebes sekarang sudah berkembang pesat sejak adanya jalan tol Trans Jawa.

Sedangkan untuk Rembang, juga memiliki daya tarik tersendiri khususnya untuk investor dari Jawa Timur yang ingin berinvestasi di Jateng. Sementara Kebumen dan Cilacap bisa menjaring investor dari selatan Jawa.

Sebagai informasi, dari data DPMPTSP Kota Semarang, Semarang mempunyai beberapa kawasan industri yakni kawasan industri Terboyo dengan luas 300 hektare, kawasan industri Wijayakusuma 250 hektare, kawasan industri Bukit Semarang Baru 50 hektare, kawasan industri guna mekar Indonesia 130 hektare, kawasan industri candi 300 hektare.

Sementara untuk Kendal ada Kendal Industrrial Park (KIK) seluas 944 hektare, sedangkan di Demak ada Jateng Land Industrial Park Sayung (JIPS) dengan luas 300 hektare.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper