Bisnis.com, JAKARTA— PT Hexindo Adiperkasa Tbk. (HEXA) meyakini penjualan alat berat nasional pada 2019 tumbuh 10%-15% seiring dengan masih meningkatnya permintaan di sektor komoditas dan infrastruktur.
Sekretaris Perusahaan HEXAA, A. Maryati menyampaikan, pada 2019 penjualan alat berat nasional dapat bertumbuh 10%-15% dari estimasi tahun ini sekitar 9.500 unit. Sentimen utama yang mendorong ialah peningkatan harga batu bara dan komoditas lainnya, serta permintaan di sektor infrastruktur.
“Belakangan harga batu bara memang turun karena efek permintaan China. Namun itu hanya sementara, sehingga 2019 masih optimistis industri alat berat dapat bertumbuh,” tuturnya kepada Bisnis, Selasa (4/12).
HEXA yang mengandalkan penjualan alat berat merek Hitachi ini membukukan pemasaran alat berat 1.3700an unit per November 2018. Komposisi permintaan dari sektor kehutanan, agribisnis, kontruksi, dan pertambangan cenderung serupa di kisaran 20%-30%.
“Tapi permintaan di sektor tambang tumbuh signifikan dibandingkan 2013-2014 yang hanya 10%, sekarang naik 2 kali lipat lebih,” imbuhnya.
Pada tahun fiskal 2018, atau atau periode April 2018—Maret 2019 perusahaan membidik penjualan alat berat sebanyak 2.060 unit. Volume itu bertumbuh 33,85% year on year (yoy) dari realisasi pemasaran tahun fiskal sebelumnya sejumlah 1.539 unit.
Perusahaan juga membidik posisi pangsa pasar domestik 21,7%, atau kedua terbesar setelah PT United Tractors Tbk. (UNTR). Per September 2018, penguasaan pasar mencapai 19,8%.
Manajemen kini sedang menghitung target tahun fiskal 2019. Yang jelas, sambung Maryati, panduan volume penjualan alat berat akan dinaikkan.
HEXA: Permintaan Alat Berat 2019 Bakal Tumbuh 15%
Hexindo Adiperkasa (HEXA) meyakini penjualan alat berat nasional pada 2019 tumbuh 10%-15% seiring dengan masih meningkatnya permintaan di sektor komoditas dan infrastruktur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Hafiyyan
Editor : Fajar Sidik
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
5 menit yang lalu
BEI Delisting 8 Emiten di 2025, Ada 68 Miliar Saham Mengendap
29 menit yang lalu