Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pacu Bisnis Batu Bara, Trada Alam Minera (TRAM) Genjot Produksi

Emiten pelayaran dan pengangkutan PT Trada Alam Minera Tbk. (TRAM) kian fokus memacu lini bisnis batu bara. Tahun depan, perusahaan menargetkan produksi dan penjualan batu bara sebesar 5 juta ton, meningkat dua kali lipat dari estimasi tahun ini sejumlah 2,5 juta ton.
Direktur Utama PT Trada Alam Minera Tbk. Soebianto Hidayat (tengah), memberikan paparan didampingi Direktur Independen Irwandy Arif (kanan), dan Direktur Ismail, saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (7/11)./JIBI-Dwi Prasetya
Direktur Utama PT Trada Alam Minera Tbk. Soebianto Hidayat (tengah), memberikan paparan didampingi Direktur Independen Irwandy Arif (kanan), dan Direktur Ismail, saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (7/11)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pelayaran dan pengangkutan PT Trada Alam Minera Tbk. (TRAM) kian fokus memacu lini bisnis batu bara. Tahun depan, perusahaan menargetkan produksi dan penjualan batu bara sebesar 5 juta ton, meningkat dua kali lipat dari estimasi tahun ini sejumlah 2,5 juta ton.

Direktur Utama Trada Alam Minera Soebianto Hidayat menyampaikan, perusahaan akan memacu lini bisnis batu bara seiring dengan kondisi industri yang positif. Tahun depan, TRAM menargetkan  volume produksi dan penjualan batu bara sejumlah 5 juta ton.

“Sampai 2019 diperkirakan industri batu bara masih kondusif. Kami pun menargetkan volume produksi dan penjualan 5 juta ton,” ujarnya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.

Melalui anak usahanya, PT Gunung Bara Utama (GBU) perusahaan menargetkan penjualan batu bara sampai akhir 2018 sebesar 2,5 juta ton. Per September 2018, GBU sudah melakukan ekspor sebanyak 1,6 juta ton dengan rerata harga hampir mencapai US$70 per ton.

Per Juli 2018, tambang GBU yang terletak di Kutai Barat, Kalimantan Timur, ini memiliki cadangan 65 juta ton. Produk yang dihasilkan termasuk kalori tinggi sehingga cocok untuk pasar ekspor. 

Di Kutai Barat, melalui entitasnya PT Delta Samudra (DS), TRAM juga memiliki cadangan batu bara sejumlah 43,47 juta ton. DS merupakan anak usaha PT SMR Utama Tbk. (SMRU), dan TRAM memegang 52,30% saham SMRU.

“Kami juga masih dalam proses penambahan cadangan batu bara,” tutur Soebianto.

Per September 2018, perusahaan membukukan pendapatan US$173,27 juta, melonjak dari sebelumnya US$16,13 juta. Penjualan batu bara berkontribusi terbesar, yakni US$115,31 juta.

Selanjutnya, penambangan US$40,37 juta, penyewaan dan pengoperasian kapal US$16,57 juta, sewa alat berat US$960.717, keagenan kapal US$55.946, dan handling fee US$239.

Lonjakan pendapatan disebabkan pada tahun lalu perseroan belum membukukan pemasukan dari bisnis pertambangan. Laba TRAM per September 2018 pun mencapai US$6,65 juta, berbalik dari sebelumnya rugi bersih US$7,81 juta.

Adapun, bisnis jasa pertambangan dikontribusikan oleh entitas anak PT Ricobana Abadi (RBA). RBA merupakan anak usaha SMRU.

Per September 2018, pendapatan SMRU terkoreksi tipis 1,09% yoy menjadi Rp590,45 miliar dibandingkan sebelumnya Rp596,95 miliar. Rugi bersih perusahaan membengkak menjadi Rp72,39 miliar dari posisi per kuartal III/2017 sebesar Rp5,12 miliar.

Soebianto menyampaikan, seiring dengan poisitifnya industri batu bara, TRAM menargetkan pendapatan dan laba bersih sampai akhir 2018 cenderung meningkat.

Selain dari penambangan dan penjualan batu bara, GBU juga mulai ekspansi ke bisnis infrastruktur logistik pada Oktober 2018. GBU menyepekati kerjasama penggunaan logistik pertambangan dengan PT Citra Dayak Indah (CDI).

Volume batu bara yang disepakati dalam kerja sama ialah 700.000 ton. Jumlah ini dapat meningkat ke depannya menjadi 1 juta ton per tahun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper