Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prodia (PRDA) Patok Laba Bersih 2018 Tumbuh Minimal 50%

PT Prodia Widyahusada Tbk. optimistis laba bersih perseroan pada tahun ini dapat meningkat minimal 50%, didorong oleh perluasan pangsa pasar sekaligus upaya perseroan untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi. Pada 2017, laba bersih perseroan tercatat melonjak 71%.
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Tbk (Prodia) Dewi Muliaty (keempat kanan) bersama General Manager Divisi Enterprise Service Segment Healthcare & Welfare Service Telkom Umar Dani (dari kanan), Direktur Marketing & Sales Infomedia Andang Ashari, Direktur Prodia Andri Hidayat, dan Direktur Indriyanti R Sukmawati melakukan prosesi peluncuran Kontak Prodia di Bandung, Jawa Barat, Rabu (26/9/2018)./JIBI-Rachman
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Tbk (Prodia) Dewi Muliaty (keempat kanan) bersama General Manager Divisi Enterprise Service Segment Healthcare & Welfare Service Telkom Umar Dani (dari kanan), Direktur Marketing & Sales Infomedia Andang Ashari, Direktur Prodia Andri Hidayat, dan Direktur Indriyanti R Sukmawati melakukan prosesi peluncuran Kontak Prodia di Bandung, Jawa Barat, Rabu (26/9/2018)./JIBI-Rachman
Bisnis.com, BANDUNG -- PT Prodia Widyahusada Tbk. optimistis laba bersih perseroan pada tahun ini dapat meningkat minimal 50%, didorong oleh perluasan pangsa pasar sekaligus upaya perseroan untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi. Pada 2017, laba bersih perseroan tercatat melonjak 71%.
Direktur Utama Prodia Widyahusada Dewi Muliyati menyampaikan, perseroan menyasar kenaikan pendapatan di seluruh lini, terutama dari segmen klinik dan rumah sakit. Pasalnya, sebagian besar rumah sakit hanya memiliki laboratorium pemeriksaan rutin dan mengandalkan jasa lab eksternal untuk pemeriksaan-pemeriksaan khusus.
"Ada kompleksitas tersendiri saat mengerjakan pemeriksaan-pemeriksaan khusus seperti esoterik. Tes itu dikerjaan dengan platform teknologi khusus [yang mahal] sehingga tidak scalable kalau dimiliki sendiri oleh RS. Maka perlu dirujuk ke lab lain," jelas Dewi di Bandung, Rabu (26/9/2018).
Dewi memaparkan kontribusi tes esoterik dibandingkan seluruh tes yang diterima perseroan pada tahun lalu yaitu 3,2%, dan tahun ini menanjak ke level 3,4%. Meski volume tesnya terlihat hanya naik tipis, pendapatan yang disumbangkan tes jenis ini cukup signifikan.
Berdasarkan catatan perseroan, pada tahun lalu pemeriksaan esoterik menyumbang sebesar 13% dari total pendapatan perseroan. Pada tahun ini, kontribusi pemeriksaan khusus itu mencapai 14,5%. Adapun, perseroan memiliki lebih dari 600 jenis tes yang dikerjakan sendiri.
"Jadi kenaikan sebesar 0,2 persentase poin volume pemeriksaan esoterik tersebut menyumbang kenaikan pendapatan sebesar 1,5 persentase poin. Tes esoterik ini hanya 10%-20%, tapi harganya sepuluh kali lipat dari tes rutin. Pertumbuhannya sedikit, tapi dampak ke revenue cukup besar," jelas Dewi.
Dewi menyampaikan perseroan menawarkan tes esoterik dengan pemahaman untuk melakukan pencegahan penyakit atau mendeteksi awal suatu penyakit. Jenis pemeriksaan ini memungkinkan diagnosis yang lebih mendalam.
Adapun, dengan meningkatkan kontribusi dari pemeriksaan khusus, perseroan memprediksi pendapatan pada tahun ini dapat meningkat pada kisaran 11%-14%. Perseroan mengoptimalkan layanan pemeriksaan khusus sehingga pasar tidak lari ke luar negeri.
Sementara itu, Direktur Bisnis & Marketing Prodia Widyahusada Indriyanti R. Sukmawati menyampaikan kontribusi dari segmen korporasi seperti dari RS dan klinik meningkat secara konsisten. Dengan tuntutan membukukan laba, akan lrbih ekonomis bagi RS untuk melakukan pemeriksaan-pemeriksaan khusus di laboratorium eksternal.
"Untuk meningkatkan kontribusi dari RS, Prodia membangun channel yang mengakomodaso misalnya kami memiliki kurir yang membawa sample darah dengan aman, lalu kami kembangkan sistem IT untuk mengoptimalkan pengiriman hasil pemeriksaan ke RS," ungkap Indriyani.
Adapun, saat ini sumber pendapatan emiten dengan samdi PRDA tersebut berasal dari tiga segmen yaitu pemeriksaan individual, rujukan dokter, dan korporasi.
 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper