Bisnis.com, JAKARTA - PT Bukaka Teknik Utama Tbk. (BUKK) membukukan pendapatan Rp1,73 triliun pada semester I/2018, melonjak 89,92% dari sebelumnya Rp910,75 miliar.
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan Kamis (26/7/2018), manajemen menyebutkan pendapatan kontrak konstruksi dan non konstruksi senilai Rp1,73 triliun per Juni 2018. Nilai itu melonjak 89,92% year on year (yoy) dari Rp910,75 miliar pada semester I/2017.
Pada semester I/2018, pendapatan dari lini bisnis transmisi listrik, energi, dan jembatan mencapai Rp1,23 triliun, selanjutnya bisnis peralatan jalan, kendaraan khusus, shelter, dan peralatan migas Rp367,26 miliar, fasilitas bandara Rp93,64 miliar, peralatan forging Rp31,06 miliar, dan penjualan listrik PLTM Rp9,86 miliar.
Beban pokok pendapatan juga meningkat menjadi Rp1,4 triliun dari sebelumnya Rp774,31 miliar. Namun, BUKK masih membukukan pertumbuhan laba bruto menuju Rp323,51 miliar dari semester I/2017 senilai Rp136,44 miliar.
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp194,15 miliar. Nilai itu meningkat 48,31% yoy dari sebelumnya Rp130,91 miliar.
Per Juni 218, BUKK menggelontorkan arus kas untuk investasi sejumlah Rp119,29 miliar, naik dari semester I/2017 senilai Rp17,17 miliar. Posisi kas dan setara kas pada akhir periode meningkat menuju Rp257,88 miliar dari sebelumnya Rp162,12 miliar.
Sementara itu, liabilitas perseroan per Juni 2018 meningkat menjadi Rp2,2 triliun dari posisi akhir 2017 sebesar Rp1,95 triliun. Liabilitas jangka pendek juga bertumbuh menuju Rp2 triliun dari sebelumnya Rp1,63 triliun.
Ekuitas BUKK pada semester I/2018 meningkat menjadi Rp1,75 triliun dari akhir 2017 Rp1,56 triliun. Total aset perseroan pun naik menuju Rp3,96 triliun dari sebelumnya Rp3,51 triliun.