Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyeksi Pasar: Harga Emas Didongkrak, Lalu Bisa Jatuh Lagi

Volatilitas harga emas yang terjadi menjelang kenaikan tingkat suku bunga dalam waktu dekat ini diyakini merupakan skenario dari pasar.
Harga emas berjangka naik di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange./Antara
Harga emas berjangka naik di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Volatilitas harga emas yang terjadi menjelang kenaikan tingkat suku bunga dalam waktu dekat ini diyakini merupakan skenario dari pasar.

Sepekan ke depan, emas diprediksi akan mengalami penguatan hingga mencapai level di atas US$1.330 per troy ounce, lalu kembali jatuh hingga menyentuh level US$.1.300 per troy ounce, atau jatuh sebanyak US$30 dolar AS.

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim menuturkan, skenario pasar emas cukup mudah ditebak di tengah—tengah kondisi kontroversial yang terjadi di Amerika Serikat.

“Secara teknikal harga emas jatuh, namun ada sentimen yang masih bisa menguatkan logam mulia itu pada beberapa hari ke depan, kira—kira Senin sampai Rabu. Lalu kembali jatuh,” kata Ibrahim ketika dihubungi Bisnis, Minggu (4/3).

Ibrahim menjelaskan bahwa emas telah menyentuh level terendahnya di US$1.305 per troy ounce pada pekan lalu akibat ekspektasi kenaikan suku bunga.

Namun di luar dugaan, menurutnya, pasar beralih fokus ke pernyataan Trump mengenai penerapan tarif impor baja dan aluminium.

“Statemen Trump telah melawan pasar, sehingga pelaku pasar kembali ke safe haven,” jelasnya kepada Bisnis.

Selain itu, faktor yang turut mendorong penguatan harga emas juga datang dari kondisi panasnya geopolitik antara Amerika Serikat dan Rusia terhadap perang Suriah yang berpotensi semakin memperbesar jurang perbedaan antara Washington dan Moskow.

Seperti diketahui, kondisi geopolitik memberi dampak positif bagi aset yang aman sehingga prediksi adanya kenaikan harga emas akan terjadi meskipun terbatas waktu.

Kendati demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa harga emas juga masih akan dibayang—bayangi oleh ekspektasi kenaikan suku bunga sehingga potensi pelemahannya juga ada di depan mata.

“Walaupun harga naik, kemungkinan akan jatuh juga karena pelaku pasar fokus kembali pada kenaikan suku bunga.”

Kembalinya fokus pasar pada kenaikan suku bunga The Fed merupakan gambaran yang jelas pada tertekannya aset safe haven seperti emas.

Ibrahim memproyeksikan, setelah mengalami penguatan, harga emas akan turun ke level US$1.300 per troy ounce.

Ekspektasi tersebut juga didukung oleh informasi bahwa Uni Eropa dan China tidak akan tinggal diam dan akan melawan perang dagang Amerika Serikat.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Eva Rianti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper