Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menguat Tipis, Harga Emas Masih Dibayangi Sentimen Bearish

Kendati mengalami penguatan pada sesi perdagangan pagi dini hari, harga emas masih diprediksi berpotensi bearish.
Harga emas/Reuters
Harga emas/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Kendati mengalami penguatan pada sesi perdagangan pagi dini hari, harga emas masih diprediksi berpotensi bearish.

Terpantau, pada perdagangan Selasa (6/2/2018) pukul 09.56 WIB, harga emas Comex kontrak teraktif April 2018 menguat 11,70 poin atau 0,88% menjadi US$1.348,20 per troy ounce. Adapun harga emas spot naik 4,80 poin atau 0,36% menuju US$1.344,47 per troy ounce.

Pada waktu yang sama, indeks dolar yang mengukur kekuatan kurs dolar AS bergerak menguat 0,048 poin atau 0,05% menjadi 89,602, naik dari level terendahnya dalam 3 tahun.

Topgrowth Futures dalam publikasi risetnya hari ini menuturkan bahwa meski emas menguat pada awal perdagangan hari ini, namun harga logam mulia itu berpotensi tertekan akibat dolar AS yang bergerak naik dari posisi terendah. “Emas menguat, namun masih berada di bawah tekanan jual,” paparnya.

Dolar bergerak naik setelah data layanan melampaui perkiraan para ekonom untuk menegaskan kembali harapan investor bahwa pertumbuhan ekonomi yang bullish akan memperkuat The Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga secara lebih agresif.

Dalam publikasi riset lainnya, Asia Trade Point Futures (ATPF) menuturkan bahwa pelaku pasar terlihat merespon positif data ekonomi AS yang dirilis semalam. Tercatat data ISM Non Manufacturing PMI AS periode Januari tumbuh di angka 59,9, lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya di 56,5.

Data sektor jasa ini merupakan komponen terpenting dari ekonomi AS yang mencakup sekitar 80% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Adapun penguatan emas pada sesi perdagangan pagi ini dinilai karena pelaku pasar tengah menanti data kelanjutan proses anggaran AS.

“Tampaknya pelaku pasar tetap mengoleksi aset lindung nilai ini di tengah penantian dari kelanjutan proses anggaran pemerintah Federal AS pada 8 Februari pekan ini,” papar ATPF.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Eva Rianti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper