Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hari Ini Rupiah Melemah, Besok Diproyeksi Menguat

Mata uang rupiah terpantau mengalami pelemahan akibat tekanan dari dolar AS, namun diperkirakan mata uang Garuda ini berpotensi bergerak menguat terbatas seiring dengan positifnya data GDP Indonesia 2017.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Mata uang rupiah terpantau mengalami pelemahan akibat tekanan dari dolar AS, namun diperkirakan mata uang Garuda ini berpotensi bergerak menguat terbatas seiring dengan positifnya data GDP Indonesia 2017.

Kurs mata uang rupiah menyentuh posisi Rp13.498 per dolar AS sesuai data yang diterbitkan Bank Indonesia (BI) pagi ini berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor). Angka ini terdeprediasi 70 poin atau 0,52% dari posisi Rp13.428 per dolar AS pada Jumat (2/2/2018).

Analis Asia Trade Point Futures Andri Hardianto menuturkan, rupiah mengalami anjlok pada perdagangan Senin (5/2/2018) ditengarai akibat sentimen dari Amerika Serikat. 

Diketahui, rilis data sektor tenaga kerja AS mendorong penguatan dolar AS dan berimbas pada melemahnya mata uang Garuda.

Departemen Tenaga Kerja AS yang dirilis pada Jumat (1/2) melaporkan data nonfarm payroll (NFP) untuk periode Januari 2018 meningkat 200.000, lebih tinggi dari konsensus 175.000, sementara tingkat pengangguran tidak berubah sebesar 4,1%.

Adapun kenaikan upah secara tahunan tercatat meningkat 2,9% setelah sebelumnya mengalami penurunan hingga 2,5% pada tahun lalu. Angka ini juga lebih tinggi dari konsensus sebesar 2,6%.

“Positifnya data tenaga kerja AS telah mendorong aksi borong dolar,” kata Andri ketika dihubungi Bisnis, Senin (5/2/2018).

Pelaku pasar melihat pertumbuhan tenaga kerja AS tersebut akan semakin membuat The Federal Reserve optimistis untuk menaikkan suku bunganya.

Andri menuturkan bahwa respons ini hanya sesaat karena kondisi fundamental domestik yang masih kokoh dan rilis data GDP Indonesia yang positif sesuai dengan ekspektasi pasar, sehingga menahan laju pelemahan rupiah terhadap dolar AS.

Data Gross Domestic Bruto (GDP) 2017 yang rilis pada hari ini tercatat di 5,19%, lebih tinggi dari tahun sebelumnya sebesar 5,06%. Adapun GDP kumulatif 2017 di 5,07%, lebih besar dari tahun sebelumnya sebesar 5,02%.

“Hari ini dolar AS masih terlihat perkasa. Kemungkinan besok [Selasa] potensi rupiah rebound bisa terjadi,” lanjut Andri. Andri memproyeksikan rupiah akan bergerak di kisaran Rp13.450—Rp13.510 per dolar AS pada hari ini.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Eva Rianti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper