Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tensi Geopolitik Rugikan Aset Korea, Indeks Kospi Ditutup Melemah

Pergerakan indeks saham acuan Korea Selatan berakhir turun lebih dari satu persen pada perdagangan hari ini (Rabu, 9/8/2017), bersama dengan depresiasi mata uang won, di tengah meningkatnya volatilitas global.
Bursa Kospi/Reuters
Bursa Kospi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks saham acuan Korea Selatan berakhir turun lebih dari 1% pada perdagangan hari ini, Rabu (9/8/2017), bersama dengan depresiasi mata uang won, di tengah meningkatnya volatilitas global.

Indeks Kospi ditutup melorot 1,10% atau 26,34 poin di level 2.368,39, level terendah sejak 21 Juni, setelah dibuka turun 0,63% atau 15,03 poin di posisi 2.379,70.

Sebanyak 164 saham menguat, 536 saham melemah, dan 60 saham stagnan dari 760 saham yang diperdagangkan di indeks Kospi pada akhir perdagangan hari ini.

Saham KyungDong City Gas Co. Ltd. yang turun 0,96% turut menjadi penekan atas pelemahan Kospi, bersama dengan Hyundai Construction Equipment Co. Ltd. yang merosot 1,10% dan Hyundai Electric &Energy System Co. Ltd. yang melandai 0,76%.

Sejalan dengan Kospi, nilai tukar won ditutup melemah 0,89% atau 10 poin ke 1.135,18 per dolar AS, setelah berakhir terapresiasi 0,18% di posisi 1.125,18 pada perdagangan Selasa (8/8).

Bursa saham dan mata uang Korea Selatan melemah setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa rezim Kim Jong-un akan menghadapi serangan militer yang menghancurkan jika terus mengancam AS.

Sehari sebelumnya, Korea Utara, yang bereaksi terhadap sanksi terbaru PBB terhadap program senjata nuklirnya, dikabarkan mengancam negara adidaya tersebut.

Hal ini meningkatkan ketegangan geopolitik yang bergema ke seluruh pasar global. Indeks volatilitas Kospi 200 melonjak 30%.

“Baik AS dan Korea Utara tidak menunjukkan tanda-tanda apapun untuk menarik kembali pendirian mereka dan kemungkinan untuk mengambil tindakan terlihat meningkat selangkah demi selangkah,” ujar Tsutomu Soma, general manager of fixed-income department, seperti dikutip dari Bloomberg.

“Sentimen risiko semakin memburuk dan hal itu merugikan terutama bagi aset-aset Korea,” lanjutnya.

Menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg berdasarkan data resmi, investor asing menarik data bersih senilai US$55,5 juta dari pasar ekuitas Korsel sepanjang hari ini.

 

Pergerakan Indeks KOSPI

Tanggal

Level

Perubahan

9/8/2017

2.368,39

-1,10%

8/8/2017

2.394,73

-0,17%

7/8/2017

2.398,75

+0,14%

4/8/2017

2.395,45

+0,36%

3/8/2017

2.386,85

-1,68%

 Sumber: Bloomberg

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper