Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenkeu: Penerbitan Euro Bond Akan Diundur, Ini Alasannya

Kementerian Keuangan menyatakan penerbitan Surat Utang dalam bentuk valuta asing yakni Euro bond kemungkinan akan diundur hingga Agustus mendatang.

Bisnis.com, JAKARTA-- Kementerian Keuangan menyatakan penerbitan Surat Utang dalam bentuk valuta asing yakni Euro bond kemungkinan akan diundur hingga Agustus mendatang.

Direktur Strategi dan Portfolio Utang Ditjen PPR Kementerian Keuangan Schneider Siahaan mengatakan hal itu disebabkan lantaran belum ada kepastian bahwa Euro bond akan terbit Juli besok.

"Masih belum pasti, itu ternyata kalau untuk Euro dimungkinkan masih ada rencana juga sih bisa sampai ke Agustus. Saya gak ngerti persisnya juga timing-nya, karena timing-nya itu melihat pasar," katanya, Rabu (21/6/2017).

Sementara itu, belum lama ini Schneider mengatakan nilai penerbitan Euro Bond kemungkinan relatif tak jauh beda dengan nilai emisi tahun lalu.

"Pemerintah menerbitkan Euro bonda dengan memperhatikan kebutuhan kas dan kondisi pasar,” ujarnya.

“Kami harapkan [nilainya] bisa menyamai tahun lalu,” imbuhnya.

Hal serupa juga dikatakan oleh Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Robert Pakpahan yang menuturkan bahwa pemerintah masih harus memantau kondisi pasar dan kas negara.

Kementerian Keuangan juga memastikan tidak akan menerbitkan obligasi negara dalam mata uang euro pada Juli 2017 seperti yang direncanakan sebelumnya.

“Makanya masih banyak, masih di atas Rp100 triliun uang kita [dari penerimaan negara terutama pajak]," ungkapnya pekan lalu.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara Kemenkeu per 28 April 2017, realisasi penerimaan negara hingga April 2017 mencapai Rp 457,7 triliun atau 26,1% target APBN 2017. Dari angka tersebut, penerimaan pajak meningkat 24,6% dari target APBN 2017 menjadi Rp368,2 triliun dan PNBP mencapai Rp89,4 triliun atau 35,7% dari target.

JAKARTA-- Kementerian Keuangan menyatakan penerbitan Surat Utang dalam bentuk valuta asing yakni Euro bond kemungkinan akan diundur hingga Agustus mendatang.


Direktur Strategi dan Portfolio Utang Ditjen PPR Kementerian Keuangan Schneider Siahaan mengatakan hal itu disebabkan lantaran belum ada kepastian bahwa Euro bond akan terbit Juli besok.


"Masih belum pasti,  itu ternyata kalau untuk Euro dimungkinkan masih ada rencana juga sih bisa sampai ke Agustus. Saya gak ngerti persisnya juga timingnya. karena timingnya itu melihat pasar," katanya, Rabu (21/6). 


Sementara itu, belum lama ini Schneider mengatakan nilai penerbitan Euro Bond kemungkinan relatif tak jauh beda dengan nilai emisi tahun lalu.


"Pemerintah menerbitkan Euro bonda dengan memperhatikan kebutuhan kas dan kondisi pasar,” ujarnya. 


“Kami harapkan [nilainya] bisa menyamai tahun lalu,” imbuhnya.


Hal serupa juga dikatakan oleh Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Robert Pakpahan yang menuturkan bahwa pemerintah masih harus memantau kondisi pasar dan kas negara.


Kementerian Keuangan juga memastikan tidak akan menerbitkan obligasi negara dalam mata uang euro pada Juli 2017 seperti yang direncanakan sebelumnya.

“Makanya masih banyak, masih di atas Rp100 triliun uang kita [dari penerimaan negara terutama pajak]," ungkapnya pekan lalu.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara Kemenkeu per 28 April 2017, realisasi penerimaan negara hingga April 2017 mencapai Rp 457,7 triliun atau 26,1% target APBN 2017. Dari angka tersebut, penerimaan pajak meningkat 24,6% dari target APBN 2017 menjadi Rp368,2 triliun dan PNBP mencapai Rp89,4 triliun atau 35,7% dari target.
 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper