Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BSDE Targetkan Penjualan Lahan Rp1,5 Triliun

Emiten properti PT Bumi Serpong Damai Tbk. menargetkan marketing sales dari penjualan lahan untuk pengembangan properti tahun ini dapat mencapai Rp1,5 triliun dari total target marketing sales perseroan senilai Rp7,3 triliun.

Bisnis.com, JAKARTA— Emiten properti PT Bumi Serpong Damai Tbk. menargetkan marketing sales dari penjualan lahan untuk pengembangan properti tahun ini dapat mencapai Rp1,5 triliun dari total target marketing sales perseroan senilai Rp7,3 triliun.

Hermawan Wijaya, Direktur Bumi Serpong Damai, mengatakan perseroan telah merealisasikan penjualan lahan kepada Mitsubishi melalui joint venture. Penjualan lahan perseroan pada kuartal pertama tahun ini sudah menembus Rp840 miliar.

Hermawan mengatakan, perseroan terbuka kepada siapa pun yang ingin membeli lahan perseroan, khususnya di Bumi Serpong Damai, Tangerang, baik membeli langsung maupun melalui kerja sama membentuk perusahaan patungan.

Lagipula, margin laba yang diperoleh dari penjualan lahan relatif lebih tinggi dibandingkan margin penjualan properti terbangun. Selain itu, penjualan lahan kepada mitra juga turut mendorong percepatan pembangunan di kawasan tersebut.
Hermawan mengaku bahwa hal tersebut merupakan target perseroan. Di tahun ini dan tahun-tahun ke depan, penjualan lahan dalam jumlah besar kepada mitra tertentu masih akan berlanjut.

Saat ini, perseroan tengah mematangkan proses penjualan lahan kepada satu perusahaan yang hendak membeli dalam jumlah besar. Namun, Hermawan masih enggan mengungkapkan identitas mitra yang dimaksud.

“Hampir final, tetapi belum boleh sebut nama. Kami selalu terbuka dengan joint venture baru, tetapi satu pembeli baru ini dia akan beli langsung tanpa melalui JV seperti Mitsubishi,” katanya akhir pekan lalu

Hermawan mengatakan, dengan transaksi baru tersebut, perseroan optimistis target marketing sales senilai Rp7,3 triliun bisa tercapai tahun ini. Selain itu, dengan margin laba yang relatif tinggi dari penjualan lahan, perseroan yakin bisa meraih margin laba bersih tahun ini minimal mencapai 30%.
Adapun, tahun lalu perseroan membukukan laba bersih Rp1,79 triliun, atau sekitar 27,5% pendapatan perseroan senilai Rp6,52 triliun. Tahun ini, perseroan mengestimasikan minimal dapat merealisasikan pendapatan Rp7 triliun dengan laba Rp2,1 triliun.

“Target kami adalah bisa menjaga margin kotor di kisaran 60% dan margin bersih 30%,” katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper