Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konstruksi bangunan PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk. membukukan pendapatan Rp686,6 miliar pada kuartal pertama 2017, turun 7,42% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp741,1 miliar.
Berdasarkan laporang keuangan interim perseroan untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2017 yang terbit Kamis (4/5/2017), penurunan pendapatan perseroan terutama terjadi pada bisnis aspal dan handling equipment. Keduanya masing-masing menyumbang Rp83,62 miliar dan Rp14,88 miliar, turun masing-masing 51% dan 46% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, lini usaha yang mencatatkan peningkatan tinggi hanya dari bisnis manufaktur pile dan beton pracetak, yakni 54% dari Rp59 miliar menjadi Rp91 milaiar year on year. Bisnis lainnya hanya menyumbang peningkatan tipis.
Perseroan masih berhasil membukukan peningkatan pendapatan dari lini jasa konstruksi yakni menjadi Rp341 miliar dibandingkan Rp336 miliar pada kuartal pertama 2016. Pendapatan jasa lainnya juga meningkat dari Rp23,4 miliar menjadi Rp36,4 miliar.
Sayangnya, di tengah penurunan pendapatan, beban perseroan justru meningkat. Beban penjualan meningkat 118% dari Rp7,7 miliar menjadi Rp16,9 miliar. Beban umum dan administrasi meningkat 4,5% dari RP75,9 miliar menjadi Rp79,4 miliar.
Alhasil, perseroan membukukan laba usaha Rp10,04 miliar, turun 65,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp28,86 miliar. Untungnya, perseroan berhasil membukukan peningkatan pendapatan dari joint venture menjadi Rp13,05 milia rdari sebelumnya Rp4,32 miliar.
Baca Juga
Dengan demikian, setelah dikurangi beban pajak, perseroan berhasil membukukan laba bersih senilai Rp1,1 miliar, turun 38,8% dibandingkan capaian periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,8 miliar.
