Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Crossing AMAG, Grup Panin Milik Mukmin Ali Raup Rp2,2 Triliun

Grup Panin milik Mukmin Ali Gunawan mengantongi dana segar Rp2,2 triliun dalam tahap awal akuisisi saham PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. oleh Fairfax Asia Limited.
Bursa Efek Indonesia./.Bisnis-Endang Muchtar
Bursa Efek Indonesia./.Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA--Grup Panin milik Mukmin Ali Gunawan mengantongi dana segar Rp2,2 triliun dalam tahap awal akuisisi saham PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. oleh Fairfax Asia Limited.

Pada perdagangan saham Senin (10/10/2016) seperti dikutip dari RTI, terjadi transaksi saham tutup sendiri alias crossing senilai Rp2,2 triliun pada harga Rp540 per lembar. Lebih dari 40 juta lembar saham dengah nilai transaksi lebih tinggi 150% dari harga saat itu Rp360 per lembar.

Transaksi mencapai 41,55 juta lot saham dengan harga eksekusi Rp540 per lembar. PT Evergreen Invesco Tbk. (GREN) memasang posisi jual pada harga Rp2,19 triliun dan PT Mandiri Sekuritas pada posisi beli Rp2,28 triliun.

Secara keseluruhan, total transaksi di pasar negosiasi pada awal pekan mencapai Rp3,3 triliun dengan volume 56,4 juta saham. Transaksi AMAG mencapai 66,6% dari keseluruhan nilai pada perdagangan kemarin di pasar negosiasi.

Saat dikonfirmasi, Direktur Utama PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. Linda J. Dulhaye belum merespons panggilan telepon dari Bisnis. Pesan singkat yang dikirimkan juga belum mendapatkan balasan.

Marketing Communication AMAG Tonny Paolo menjelaskan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) perseroan yang digelar pada 5 Oktober 2016, diputuskan akan terjadi perubahan pemegang saham pengendali.

PT Paninvest Tbk. (PNIN) sebelumnya menjadi pemegang saham pengendali, berubah menjadi Fairfax ASia Limited. "Hari ini sebagai hari pertama merger antara AMAG dengan Fairfax Indonesia," katanya kepada Bisnis.com, Senin (10/10/2016).

Pada perdagangan kemarin, saham AMAG ditutup menguat 8,47% sebesar 30 poin ke level Rp384 per lembar. Sepanjang hari kemarin, total nilai transaksi saham AMAG mencapai Rp2,47 triliun.

Harga saham AMAG dibuka pada level Rp354 per lembar dan sempat menyentuh angka tertinggi Rp424 per lembar. Kapitalisasi pasar AMAG mencapai Rp1,92 triliun dengan price to earning ratio (PE) sebesar 10,19 kali.

Dalam laporan hasil RUPSLB perseroan, disebutkan pemegang saham menyetujui perubahan rencana bisnis 2016 akibat akuisisi saham AMAG oleh Fairfax. Terjadi pengalihan portofolio PT Fairfax Insurance Indonesia kepada perseroan.

PT Fairfax Insurance Indonesia adalah perusahaan asuransi umum yang berdiri di Indonesia pada 2014. Perusahaan hasil usaha patungan (joint venture) antara Fairfax Asia Limited dengan kepemilikan 80% dan Ang Andi Bintoro, pendiri dan pemilik Olympindo Group, dengan kepemilikan 20%.

Dikutip dari laman resmi Fairfax, disebutkan Olympindo Group didirikan pada 1987. Perusahaan ini merupakan lembaga keuangan yang bergerak di bidang pembiayaan dengan menyediakan jasa-jasa seperti pemberian kredit kendaraan bermotor, kredit kepemilikan mesin, rumah dan kredit modal kerja.

Sementara, Fairfax Financial Holdings Limited berbasis di Toronto, Kanada. Grup ini terdaftar di Toronto Stock Exchange dan merupakan sebuah perusahaan jasa keuangan yang bergerak di bidang properti dan asuransi kecelakaan, reasuransi dan manajemen investasi di dunia.

Fairfax Financial Holdings Limited didirikan pada 1985 oleh V. Prem Watsa. Pada 2015, Grup Fairfax memiliki modal sendiri sebesar US$12 miliar dan aset perusahaan sebesar US$41,5 miliar dengan pendapatan premi sebesar US$7,3 miliar.

Adapun, Fairfax Asia Limited, anak perusahaan dari Grup Fairfax, adalah perusahaan induk untuk perusahaan yang beroperasi di Asia. Fairfax Asia tersebar di India, China, Malaysia, Singapura, Hong Kong, Thailand, Sri Lanka, Vietnam dan Indonesia. Fairfax Asia memiliki gross written premium (GWM) lebih dari US$3 miliar pada 2015.

"Soal transaksi akuisisi, belum ada informasi kepada kami," tutur Tonny.

Seperti diberitakan Bisnis belum lama ini, Grup Panin telah sepakat melepas 80% saham AMAG senilai US$225 juta setara dengan 2,13 kali nilai buku kepada Fairfax Asia Limited.

Setelah transaksi, Grup Panin masih menyisakan sekitar 15% kepemilikan di dalam AMAG melalui PT Bank Panin Tbk. (PNBN), dan Yayasan Dana Pensiun Panin. Saat itu, Wakil Presiden Direktur Bank Panin Roosniati Salihin membenarkan bahwa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan restu akuisisi.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menilai crossing saham AMAG bisa disebut backdoor listing. Pasalnya, Grup Fairfax masuk ke dalam perusahaan yang telah tercatat di PT Bursa Efek Indonesia.

"Pagi kemarin tiba-tiba ada net buy lebih dari Rp2 triliun, padahal di pasar reguler net sell," tuturnya.

Pada perdagangan Senin (10/10/2016), investor asing membukukan aksi beli bersih (net buy) di seluruh market senilai Rp2 triliun. Sedangkan, di pasar reguler terjadi aksi jual bersih saham (net sell) senilai Rp140 miliar.

Hingga paruh kedua tahun ini, total aset AMAG mencapai Rp2,95 triliun dengan liabilitas Rp1,25 triliun. Perseroan mengantongi laba bersih senilai Rp94,81 miliar, terkoreksi 6% dari perode yang sama tahun sebelumnya Rp100,17 miliar.

Pendapatan perseroan mencapai Rp397,1 miliar dengan kontribusi terbesar dari premi Rp548,2 miliar. Pendapatan premi asuransi bersih mencapai Rp286,6 miliar dan hasil investasi Rp104,7 miliar.

Kepemilikan saham AMAG terdiri dari PT Paninvest Tbk. (55,61%), PT Panin Financial Tbk. (16,12%), Dana Pensiun Karyawan Panin Bank (14,03%), PT Bank Pan Indonesia Tbk. (7,76%), publik (6,48%). Seiring dengan akuisisi AMAG, kepemilikan saham mayoritas akan berubah.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper