Bisnis.com, JAKARTA - Anak usaha PT FKS Multi Agro Tbk., PT Nusa Prima Logistik memperoleh fasilitas kredit US$21 juta dari Cooperative Rabobank U.A. cabang Hong Kong untuk membangun sistem operasional gudang di Terminal Teluk Lamong, Surabaya.
Lim Aun Seng, Direktur Utama PT FKS Multi Agro Tbk., menuturkan penandatanganan fasilitas kredit itu dilaksanakan pada Senin (11/4/2016).
Secara lebih rinci, pinjaman bank itu akan digunakan untuk melaksanakan proyek pembangunan fasilitas dan sistem operasional gedung transit curah kering, silo, dan sarana penunjang yang berlokasi di terminal curah kering di Terminal Teluk Lamong, Surabaya.
Sebagai konsekuensi dari transaksi tersebut, emiten berkode saham FISH ini diwajibkan untuk memberikan penjaminan (guarantee) kepada pihak bank. Jaminan tersebut untuk memastikan bahwa PT Nusa Prima Logistik mampu menjalankan pembayaran kembali atas fasilitas pinjaman kepada bank.
"Perusahaan diwajibkan memberikan jaminan berupa corporate guarantee senilai 65% dari total kewajiban NP Logistik kepada bank," tulisnya dalam keterbukaan informasi, Jumat (15/4).
Nilai penjamin sebesar 65% itu setara dengan kepemilikan saham FISH dalam entitas anak Nusa Prima Logistik. Secara nominal, nilai penjaminan sebesar US$13,65 juta.
Selain FISH, saham perusahaan logistik ini juga dipegang oleh dua emiten sektor pakan ternak, yakni PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) sebesar masing-masing 17,5%.
Lim Aun Seng menambahkan jaminan dari FISH diperlukan karena Nusa Prima Logistik merupakan entitas anak perusahaan yang baru memulai operasi komersial sehingga belum memiliki arus kas yang stabil untuk membayar kembali pinjaman.
Anak Usaha FKS Multi Agro Raih Pinjaman US$21 Juta
Anak usaha PT FKS Multi Agro Tbk., PT Nusa Prima Logistik memperoleh fasilitas kredit US$21 juta dari Cooperative Rabobank U.A. cabang Hong Kong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ana Noviani
Editor : Andhika Anggoro Wening
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
21 menit yang lalu
Tekanan Harga Batu Bara dari Banjir Produksi China
51 menit yang lalu
Emiten Farmasi Dibayangi Impak Depresiasi Mata Uang pada 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
15 menit yang lalu
Rupiah Kian Terperosok usai Pengumuman The Fed, Apa Langkah BI?
21 menit yang lalu
Tekanan Harga Batu Bara dari Banjir Produksi China
30 menit yang lalu
Era Suku Bunga Tinggi, BEI Ramal Asing Lanjutkan Net Buy di 2025
38 menit yang lalu