Bisnis.com, JAKARTA--Perusahaan kebun Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Singapura, Golden Agri Resources Ltd. memperkirakan jumlah belanja modal pada tahun ini sebesar US$180 juta.
Berdasarkan dokumen resmi perseroan yang dikutip Bisnis, Kamis (14/4), strategi pertumbuhan Golden Agri pada 2016 berfokus pada peningkatan kapasitas operasi yang terintegrasi untuk meningkatkan laba di seluruh rantai pasok.
Di sektor hulu, perseroan yang mengelola 485.606 hektare lahan ini fokus pada peningkatan yield tanaman sawit. Hingga akhir 2015, yield CPO sebesar 4,9 ton/ha dan tandan buah segar 21,8 ton/ha.
Belanja modal yang diproyeksikan untuk mengembangkan sektor hulu sawit pada 2016 sebesar US$70 juta.
Di sektor hilir, Golden Agri Resources merencanakan belanja modal sebesar US$110 juta. Dengan alokasi tersebut total capex tahun ini sebesar US$180 juta.
Salah satu proyek yang akan dilaksanakan pada tahun ini adalah meningkatkan kapasitas pabrik pengolahan biodiesel.
GAR juga sedang mengevaluasi strategi alternatif untuk bisnis oilseed di China.
Pada 2016, perusahaan yang meraup pendapatan US$6,5 miliar pada tahun lalu ini mengharapkan peningkatan harga CPO seiring rendahnya produksi akibat terdampak oleh El Nino dan implementasi mandat biodiesel di Indonesia.