Bisnis.com, JAKARTA -- Satu pengamat pasar menilai bila harga minyak West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan di bawah di bawah US$38 per barel, maka akan membuka jalan penurunan lebih lanjut ke posisi US$35 per barel atau bahkan lebih rendah.
Research Analyst FXTM Lukman Otunuga menuturkan, merosotnya harga minyak mentah WTI pada perdagangan pekan lalu sebagai respon terhadap pernyataan Arab Saudi.
Pernyataan yang dimaksud ialah komentar Deputi Putra Mahkota Raja Arab Saudi sekaligus Wakil Perdana Menteri Kedua Mohammed bin Salman perihal kerajaanya hanya akan memangkas produksi jika negara lain, termasuk Iran, mengikuti langkah tersebut.
Sementara Iran bersikukuh memacu produksi hingga 4 juta barel per hari untuk kembali menjaring pangsa pasarnya yang hilang. Negara tersebut kini baru memompa sekitar 3 juta barel per hari setelah pencabutan sanksi pada Januari 2016.
Padahal, harga berpotensi menguat setelah adanya sentimen positif dari rencana pertemuan antar negara-negara produsen minyak pada 17 April 2016 di Doha, Qatar. Hal itu merupakan langkah lanjutan perjanjian pembekuan produksi antara Arab Saudi, Rusia, Qatar, dan Venezuela pada Februari 2016.
"Kombinasi berbagai peristiwa di triwulan pertama tahun ini menjadikan OPEC terlihat tidak memiliki niat untuk mengatasi masalah produksi. Namun, mereka justru memanfaatkan level volatilitas yang sangat tinggi untuk menghasilkan dorongan spekulatif harga minyak," tuturnya melalui siaran pers kepada Bisnis.com, Selasa (5/4/2016).
Sentimen terhadap WTI tetap bearish karena kekhawatiran investor tentang oversuplai yang semakin besar sekitar 2 juta barrel per hari. Di saat yang sama, kekhawatiran akan penurunan permintaan semakin mendorong sentimen negatif.
Dari sudut pandang teknikal, menurutnya, bila harga WTI diperdagangkan di bawah di bawah US$38 per barel, maka akan membuka jalan penurunan lebih lanjut ke posisi US$35 per barel atau bahkan lebih rendah.
Berada di Bawah US$38, Minyak Terancam Anjlok ke US$35
Satu pengamat pasar menilai bila harga minyak West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan di bawah di bawah US$38 per barel, maka akan membuka jalan penurunan lebih lanjut ke posisi US$35 per barel atau bahkan lebih rendah.nn
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Hafiyyan
Editor : Martin Sihombing
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
2 jam yang lalu
Target Harga dan Prospek PGAS Jelang 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 jam yang lalu
Target Harga dan Prospek PGAS Jelang 2025
2 jam yang lalu
IHSG Perlahan Rebound, Santa Claus Rally Sudah Mulai?
2 jam yang lalu