Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ringgit Anjlok, Gubernur Bank Negara Malaysia Pede

Meski mata uang ringgit anjlok dalam dan menjadi kurs terburuk di kawasan Asean, otoritas moneter Malaysia masih optimistis belum akan mengeluarkan stimulus penguatan baru.
 Ringgit./
Ringgit./

Bisnis.com, KUALALUMPUR— Meski mata uang ringgit anjlok dalam dan menjadi kurs terburuk di kawasan Asean, otoritas moneter Malaysia masih optimistis belum akan mengeluarkan stimulus penguatan baru.

Gubernur Bank Negara Malaysia Zeti Akhtar Aziz mengatakan ringgit Malaysia tidak perlu diperbaiki terhadap dollar Amerika Serikat, karena langkah tersebut justru akan meningkatkan biaya yang lebih besar bagi perekonomian.

“Terutama bagi penyesuaian harga dan kondisi permintaan. Sampai akhir tahun, masih akan banyak ketidakpastian yang belum mereda,” ungkapnya usai membuka Malaysia-Organisation for Economic Co-operation and Development (EOCD) High-Level Global Symposium on Financial Well-being di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (30/9/2015).

Dia mengatakan perekonomian Malaysia memang terbilang rentan. Terutama, akibat adanya penurunan prospek pertumbuhan ekonomi global yang menyebabkan ketidakpastian.

Kendati demikian, sambungnya, Tan Sri menolak bahwa Malaysia menjadi negara dengan perekonomian paling lemah di kawasan Asean. Terlebih bila kondisi saat ini disamakan dengan efek domino bhat Thailand yang terjadi pada krisis keuangan Asia pada 1998 silam.

Sejumlah kondisi ekonomi Malaysia, katanya, masih positif hingga saat ini. Neraca transaksi berjalan Negeri Jiran itu masih surplus, sistem keuangan solid, pasar obligasi bertumbuh meski terbilang moderat, tetapi terbilang menguntungkan di tingkat global.

“Penilaian yang menyebut Malaysia rentan akibat posisinya sebagai produsen minyak dan komoditas juga harus memperhitungkan struktur ekonomi saat ini yang 80% telah beralih ke sektor manufaktur dan jasa,” paparnya.

Sementara itu, pelemahan ringgit perlu diselesaikan dari dalam negeri. Terutama untuk memberikan kepercayaan bagi masyarakat dan investor bahwa Malaysia masih memiliki sistem keuangan yang sehat dan fondasi ekonomi kuat.

Berdasarkan data Bloomberg, kurs ringgit Malaysia pada hari ini, Kamis (1/10/2015). bergerak pada 4,38-4,42 dengan penutupan sehari sebelumnya 4,39. Sejak awal tahun ini, ringgit Malaysia telah anjlok 25,92% dengan pergerakan selama 52 pekan pada 3,23-4,48.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper