Bisnis.com, JAKARTA— PT Aberdeen Asset Management siap meramaikan industri reksa dana di Indonesia dengan melakukan rebranding terhadap enam produk lawasnya.
Presiden Direktur Aberdeen Asset Management Sigit Wiryadi resmi hadir di Indonesia setelah mengakuisisi 80% saham PT NISP Asset Management pada Desember 2014. Manajer investasi anyar ini merupakan bagian dari Aberdeen Asset Management global yang telah memasuki pasar Asia pada 1992.
Sigit melanjutkan Aberdeen sebenarnya sudah tidak asing lagi dengan pasar saham di Tanah Air karena sudah memulai investasi perdana pada 1987. Sampai saat in, Aberdeen global telah mengoleksi saham di Indonesia senilai total Rp30 triliun.
Kendati masih tergolong baru, Aberdeen mematok target ambisius dengan mengincar posisi 10 besar MI dalam lima tahun dari sisi dana kelolaaan. Sigit optimistis bisa merealisasikan target tersebut karena menilai industri reksa dana diyakini masih potensial bertumbuh.
Untuk tahap awal, Aberdeen akan fokus membangun infrastruktur dan memaksimalkan jaringan global yang dimiliki induk usaha. Perusahaan juga telah mengakukan izin kepada Otoritas Jasa Keuangan untuk meluncurkan ulang sekaligus rebranding produk reksa dana yang sebelumnya dikelola oleh PT NISP Asset Management.
Selain berencana melakukan rebranding produk, Aberdeen juga menyatakan minatnya meluncurkan produk berbasis efek asing. Kendati demikian, perusahaan masih menunggu dirilisnya aturan dari OJK yang memperbolehkan MI menempatkan portofolionya di efek asing lebih dari 15%.
