Bisnis.com, NEW YORK - Dolar naik ke level tertinggi dalam 4 tahun disebabkan perbedaan imbal hasil obligasi Jerman dan AS kian melebar -perbedaan terbesar hampir 15 tahun pada Kamis atau Jumat pagi WIB 926/9/2014).
Sementara itu, pasar saham global turun tajam karena dolar yang lebih kuat menunjuk potensi kerugian pendapatan.
Lemahnya data ekonomi Eropa pada hari Rabu juga membantu mendorong euro lebih rendah, sementara dolar yang kuat merobohkan minyak dan harga komoditas lainnya.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekelompok mata uang utama, naik ke level tertinggi dalam empat tahun dari 85,485 sebelum naik 0,20% di 85,204.
Euro jatuh ke US$1,26955 level terendah sejak November 2012, sebagai hasil gap imbal hasil obligasi US-Jerman.
"Dolar yang lebih kuat, jika bergerak terlalu cepat, biasanya sebuah Pola yang buruk untuk ekuitas AS," kata Keith Bliss, Senior wakil presiden di broker Cuttone & Co di New York.
Saham-saham di Wall Street jatuh lebih dari 1%, dan mendorong Indeks MSCI semua negara turun 1,12% ke 418,99.
Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 236,17 poin atau 1,37% pada 16.973,89. Indeks The Standard & Poor 500 turun 28,61 poin atau 1,43% pada 1.969,69.