Bisnis.com, JAKARTA - Tembaga menguat untuk hari ketujuh setelah estimasi output pabrik China lebih tinggi dari proyeksi ekonom. Hal itu dinilai akan meningkatkan prospek permintaan dari negara pengguna terbesar di dunia tersebut.
Kontrak untuk pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange naik 0,6% menjadi US$6,862 per metrik ton. Penguatan berturut-turut dalam 7 hari itu merupakan penguatan terpanjang sejak 16 Desember 2013.
HSBC Holdings Plc melaporkan proyeksi PMI China untuk awal Juni mencapai 50,8, sedangkan Markit Economics membandingkan angka akhir Mei sebesar 49,4.
"Data manufaktur China yang dirilis hari ini akan menentukan arah selanjutnya untuk harga tembaga," ujar Tetsu Emori, Senior Fund Manager Astmax Asset Management Inc. seperti dikutip Bloomberg, Senin (23/6/2014).
Di New York, tembaga untuk pengiriman September naik 0,5% menjadi US$3,1295 per pon. Logam untuk pengiriman Agustus naik 1,4% menjadi 49.460 yuan (US$7.949) per ton di Shanghai Futures Exchange.