Bisnis.com, TOKYO - Harga tembaga jatuh untuk hari kedua menjelang rilis data perdagangan China karena kekhawatiran default dalam negeri karena perlambatan ekonomi.
Kontak untuk pengiriman dalam tiga bulan di London Metal Exchange melemah 0,5% menjadi US$6.635,75 per metrik ton. Sepanjang tahun ini tembaga telah turun hingga 9,7%.
Angka perdagangan China pada Maret diproyeksikan di bawah target pemerintah sepanjang tahun sebesar 7,5%. Hal tersebut diprediksi dapat membatasi prospek permintaan logam dari negara pengguna terbesar di dunia itu.
"Data perdagangan China kemungkinan dapat meredam sentimen untuk tembaga setelah indeks manufaktur di negara tersebut menunjukkan perlambatan ekonomi," ujar Chae Un Soo, Pialang logam Korea Exchange Bank Futures Co. kepada Bloomberg, Rabu (9/4/2014).
Berdasarkan survei Bloomberg, ekspor China untuk bulan lalu diprediksi naik hingga 4,8% dibandingkan dengan bulan sebelumnya, sementara impor meningkat 3,9%.