Bisnis.com, NEW YORK - Harga tembaga merosot ke level terendah dalam sepekan terakhir setelah rilis data ketenagakerjaan AS menunjukkan perlambatan.
Hal ini menguatkan sinyal perlambatan pertumbuhan di negara tersebut. Amerika Serikat adalah pengguna tembaga terbesar kedua di dunia. Di sisi lain pasokan tembaga global tercatat meningkat.
Hari ini (7/4/2014) harga kontrak tembaga untuk pengiriman dalam tiga bulan di London Metal Exchange melemah 0,6% menjadi US$6.577 per ton. Angka tersebut adalah level perdagangan terendah sejak 28 Maret. Sepanjang pekan lalu harga tembaga turun 0,8%.
Sementara itu tingkat pertambahan pekerja di AS sepanjang Maret tercatat naik 192.000. Jumlah itu lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi analis sebesar 200.000 orang. Sejumlah data China juga menunjukkan perlambatan. China kini merupakan Negara tersebut adalah konsumen terbesar tembaga di dunia.
Data dari International Copper Study Group mencatat produksi tembaga murni bakal melampaui permintaan sekitar 400.000 ton tahun ini.
Tetsu Emori, fund manager senior dari Astmax Asset Management mengatakan pada Bloomberg, perlambatan nonfarm payrolls di AS makin menguatkan kekhawatiran pasar terhadap perlambatan permintaan.