Bisnis.com, JAKARTA — Harga tembaga menguat tipis di tengah kekhawatiran pasar soal penurunan pasokan dari Indonesia. Di sisi lain spekulasi bahwa sejumlah hedge funds telah melakukan aksi buy back juga mendorong harga.
Tembaga untuk pengiriman Mei tercatat menguat 0,96% menjadi US$2,99 per pound di Commodity Exchange (Comex), New York pada transaksi Kamis (27/3/2014) malam.
Namun, tembaga justru tergerus di London Metal Exchange (LME). Harga tembaga untuk pengiriman dalam tiga bulan di LME tercatat melemah 1,41% ke level US$6.510 per ton. Sebelumnya tembaga sempat rebound ke level US$6.560.
Sepanjang bulan ini tembaga membukukan penurunan sebesar 7%. Angka tersebut adalah yang terburuk sejak Juni tahun lalu.
Juru bicara Freeport-McMoran Copper & Gold Inc. di Indonesia Daisy Primayanti mengatakan pada Bloomberg saat ini pihaknya hanya memproduksi sekitar 50% dari kapasitas produksi di tambang Grasberg, Papua.
Dia menambahkan perusahaan tengah menantikan izin dari Kementerian Perdagangan untuk dapat memulai kembali ekspor tembaga. Sebagai informasi Grasberg adalah tambang tembaga terbesar kedua di dunia.
Sementara itu Kazuhiko Saito, analis komoditas dari Fujitomi Co. mengatakan pasar tengah khawatir terhadap pasokan. Adapun sepanjang kuartal ini tembaga tergerus hingga 11%. Hal ini dipicu oleh perlambatan ekonomi China, konsumen terbesar di dunia.