Bisnis.com, JAKARTA — PT Wijaya Karya (Wika) Beton Tbk. menetapkan harga penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) sebesar Rp590 per saham atau cenderung ke batas kanan dari kisaran indikatif yang sebelumnya ditawarkan Rp470 hingga Rp630 per saham.
Seorang sumber yang mengetahui proses aksi korporasi itu mengatakan kecenderungan batas kanan itu diklaim menunjukkan investor sangat tertarik dengan saham anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. itu.
“Melihat antusiasme calon investor saat roadshow ke Malaysia, Singapura, dan Hong Kong pekan lalu, itu membuktikan Wika Beton diminati pasar,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (18/3/2014).
Direktur Keuangan Wika Beton Entus Asnawi Mukhson mengemukakan perseroan memulai proses IPO dengan melakukan penawaran awal (bookbuilding) pada 4 Maret hingga 17 Maret 2014 lalu.
Setelah memperoleh izin praefektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 27 Februari 2014, perseroan menargetkan bisa memperoleh izin efektif pada Senin mendatang (24/3/2014).
Jika prosesnya lancar, Wika Beton optimistis bisa melakukan pencatatan (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 3 April 2014 mendatang.
Dalam aksi korporasi itu, perseroan melepas sebanyak-banyaknya 2,045 miliar saham atau 23,47% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan penetapan harga IPO sebesar Rp590 per saham, maka Wika Beton berhasil menghimpun dana Rp1,2 triliun dari aksi korporasi itu.
Dari dana yang dihimpun itu, sekitar 85% dana akan digunakan untuk ekspansi usaha, sedangkan 15% dana lainnya akan dipakai untuk tambahan modal kerja.