Bisnis.com, HONG KONG - Tembaga naik untuk hari kedua, menuju penguatan mingguan, akibat stok di negeri pengguna terbesarnya China menurun, seiring dengan kembalinya masa masyarakat dari masa liburan Tahun Baru Imlek.
Kontrak untuk pengiriman 3 bulan di London Metal Exchange naik 0,2% menjadi US$7.143 per metrik ton pada pukul 11.48 waktu Hong Kong. Harga naik 1,1% seminggu ini, kenaikan pertama sejak periode yang berakhir 17 Januari.
Stok yang dipantau oleh LME turun untuk hari ke-15 sampai 309.250 ton, terendah sejak Desember 2012, demikian data bursa kemarin. Pembeli China telah kembali aktif setelah berakhir masa liburan panjang kemarin, mendasari permintaan fisik untuk logam bahan baku kabel tersebut.
"Dengan kembalinya pedagang Cina, likuiditas untuk tembaga telah meningkat dan harapan permintaan usai liburan memberikan dukungan harga," kata Chae Un Soo, pedagang logam di Korea Exchange Bank Futures Co di Seoul. Pasar juga didukung oleh berkurangnya stok LME dan ketatnya pasokan, katanya seperti dikutip Bloomberg.
Di Shanghai Futures Exchange, tembaga untuk pengiriman April sedikit berubah pada 50.970 yuan per ton (US$8.407). Adapun tembaga untuk pengiriman Maret di Comex di New York naik 0,4% menjadi US$3,2425 per pon.
Di LME, harga seng dan timah juga naik, sedangkan aluminium sedikit berubah dan nikel turun. Tin tidak diperdagangkan.