Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jababeka Prediksi Pertumbuhan 2014 Stagnan

PT Jababeka Tbk (KIJA) memproyeksikan pertumbuhan pada tahun depan bakal stagnan karena adanya kebijakan loan to value (LTV) dan kondisi ekonomi yang belum jelas terkait pemilu.

Bisnis.com, JAKARTA—PT Jababeka Tbk (KIJA) memproyeksikan pertumbuhan pada tahun depan bakal stagnan karena adanya kebijakan loan to value (LTV) dan kondisi ekonomi yang belum jelas terkait pemilu.

Muljadi Suganda, Sekretaris Korporat Jababeka mengatakan dari target penjualan tahun ini di level Rp2 triliun, pihaknya memprediksi pada 2014 penjualan bakal berada di kisaran nilai yang sama karena LTV dan pemilu bakal memberatkan langkah perseroan.

“Namun, kendati pada tahun depan penjualan bakal stagnan, kami masih bisa mengandalkan sektor pendapatan berulang,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (22/12/2013).

Dirinya menjelaskan, salah satu produk andalan Jababeka untuk mendulang pendapatan berkelanjutan (recurring income) adalah Bekasi Power Plant yang mampu meraup dana hingga US$100 juta per tahun.

Adapun pada tahun depan pihaknya telah menyiapkan beberapa produk perumahan untuk menggenjot sektor penjualan residensial.

Salah satunya adalah Thamrin Boulevard di Cikarang yang diproyeksi mampu meraup Rp500 miliar hingga Rp600 miliar.

“Ada 260 unit yang dijual di Thamrin Boulevard, sudah laku 52 unit. Adapun harga per unit Rp2-Rp2,5 miliar,” jelas Muljadi.

Lebih lanjut, Muljadi membeberkan pihak Jababeka juga bakal meluncurkan beberapa klaster perumahan lagi pada tahun depan di Cikarang. Namun dirinya belum bisa merinci lebih lanjut mengenai hal itu.

“Saya belum bisa bicara banyak karena belanja modal yang bakal digunakan tahun depan juga masih dikaji,” ungkapnya.

Adapun hingga November perusahaan telah menyerap belanja modal (capital expenditure) sebesar 75% atau sekitar Rp375 miliar dari anggaran tahun ini Rp500 miliar.

Sebagian besar yang telah terserap digunakan untuk kawasan industri mencapai Rp280 miliar dan sisanya untuk pengembangan sektor properti residensial.

Belanja modal yang diserap tersebut mayoritas digunakan untuk pembelian lahan untuk kawasan industri.

Dengan penggunaan capex tersebut, perusahaan telah menambah landbank seluas 1.000 hektar di daerah Cikarang, dan akan mengembangkan sekitar 2.000 hektare di tahun depan.

Sekedar catatan, dari pantauan Bisnis, emiten properti yang sebelumnya juga memprediksi adanya kinerja yang stagnan atau flat pada tahun depan adalah PT Alam Sutera Realty Tbk. dan PT Summarecon Agung Tbk dan PT Pakuwon Jati Tbk.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Giras Pasopati
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper