Bisnis.com, NEW YORK - Harga tembaga mencetak reli setelah data produksi pabrik di Amerika Serikat selama Oktober tercatat melonjak melebihi prediksi. Hal itu mengerek prospek permintaan di tengah pasokan tembaga yang menipis ke titik terendah dalam 9 bulan.
Produksi pabrik pada Oktober tercatat naik 0,3%. Angka tersebut melebihi prediksi analis yang memperkirakan kenaikan hanya akan berada pada kisaran 0,2%.
Adapun, pasokan tembaga yang dipantau di AS, London, dan Shanghai menurun tajam dan tercatat sebagai yang terendah sejak Februari 2013.
Kepala Strategi Pasar Komoditas dari TD Securities Toronto Bart Melek mengatakan kondisi pasar makro tampak lebih baik dan harga tembaga terkerek selama beberapa bulan terakhir.
“Pasokan di China sudah menipis selama beberapa lama dan di tengah permintaan industri yang meningkat, nampaknya aka nada pemasokan tembaga,” katanya.
Harga tembaga untuk pengiriman Maret naik 0,3% dan ditutup pada US$3,18 per pound di Commodity Exchange, New York.
Sepanjang pekan lalu, tembaga turun 2,2% setelah produksi tembaga China melonjak dan perkiraan perbaikan ekonomi Eropa berjalan lambat.
Adapun, pasokan tembaga yang dipantau London Metal Exchange turun 0,9% menjadi 451.650 ton, sedangkan permintaan pengambilan tembaga dari gudang turun 1,2% menjadi 279.450 ton.
Sementara itu, harga tembaga di LME untuk pengiriman dalam 3 bulan naik 0,3% menjadi US$7.010 per ton.