Bisnis.com, JAKARTA—Harga karet naik setelah empat hari melemah menyusul membaiknya data perekonomian China sehingga mendorong permintaan dari kalangan konsumen besar.
Kontrak untuk pengiriman Maret di bursa Tokyo Commodity Exchange naik 1,9% menjadi 261,4 yen per kilogram (US$2.689 per metrik ton). Kenaikan nilai kontrak itu menunjukkan terjadinya pemulihan dari kontrak terendah sejak 8 Agustus. Kontrak diperdagangkan pada posisi 260,3 yen pada pukul 10.56 atau pukul 07.56 sehingga mengikis kenaikan 14% tahun ini untuk kontrak paling aktif tersebut.
Indeks manajer pembelian non-manufaktur naik ke posisi 55,4 selama September dari sebelumnya di posisi 53,9 selama Agustus, menurut pernyataan yang dikeluarkan National Bureau of Statistics and the Federation of Logistics and Purchasing. Angkan 50 menunjukkan terjadi peningkatan.
“Kekhawatiran soal pelemahan ekonomi China sudah berakhir,” ujar Hideshi Matsunaga, seorang analis pada perusahaan broker ACE Koeki Co. di Tokyo. Menurutnya, nilai kontrak terdorong oleh spekulasi bahwa permintaan dari China akan naik
Konsumsi karet alam akan naik 1,5% tahun ini dan 4,1% pada 2014 dari 11,04 juta ton pada 2012, ujar Prachaya Jumpasut, managing director Rubber Economist Ltd. sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (3/10/2013).
Karet Thailand untuk sistem free-on-board turun hingga hari keenam kemarin, atau melemah1% menjadi 78,75 baht (US$2,52) per kilogram, menurut Rubber Research Institute of Thailand.