Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas berfluktuasi setelah menanjak ke level tertinggi dalam kurun lebih dari dua bulan pada saat investor menunggu prospek kebijakan stimulus moneter yang akan dikeluarkan oleh bank sentral AS.
Pada saat yang sama, penurunan atas pesanan produk berdaya tahan lama memperkuat isyarat bahwa pembelian obligasi akan dilanjutkan.
Harga emas untuk pengiriman cepat naik tipis 0,2% menjadi US$1.407,42/troy ounce atau yang tertinggi sejak 7 Juni sebelum diperdagangkan 0,4% lebih rendah pada posisi US$1.399,32/troy ounce pada pukul 09.13 waktu Singapura atau 07.13 WIB. Sedangkan harga emas untuk pegiriman Desember menanjak 1% menjadi US$1.407 di bursa Comex dari harga sehari sebelumnya US$1.398,80.
Harga emas turun 16% tahun ini di tengah spekulasi bahwa bank sentral AS akan mulai memangkas program pembelian obligasi sebesar US$85 miliar per bulan. Keterangan hasil rapat yang dikeluarkan pada 21 Agustus menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan puas dengan rencana gubernur Bank Sentral Ben S. Bernanke untuk mengetatkan stimulus jika ekonomi membaik tahun ini.
“Pada saat kami semakin dekat dengan pertemuan pada September, kami mulai mendapatkan sebagian data yang menunjukkan bahwa kami sepertinya tidak akan melihat pengetatan pada September sebagaimana diperkirakan selama ini,” ujar Steven Dooley, kepala riset Forex Capital Trading Pty sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (27/8/2013).
