Bisnis.com, JAKARTA—PT Antam (Persero) Tbk (ANTM) menghabiskan dana untuk aktivitas eksplorasi selama enam bulan pertama tahun ini hingga Rp105,05 miliar (unaudited).
Seperti dikutip dari keterangan resmi, Selasa (27/8/2013), dana tersebut digunakan untuk aktivitas eksplorasi yang fokus pada komoditas-komoditas utama seperti emas, nikel, dan bauksit. Selain itu, eksplorasi juga dilakukan terhadap mineral industri lainnya seperti batu bara dan zirkon.
“Kami telah berhasil meningkatkan jumlah cadangan dan sumber daya komoditas emas, nikel dan bauksit pada semester I/2013 yang merupakan hasil dari kegiatan eksplorasi,” ungkap manajemen Antam seperti dikutip, Selasa (27/8/2013).
Untuk komoditas emas, jumlah cadangan dan sumber daya per akhir Juni 2013 tercatat sebesar 9,5 juta dry metric ton (dmt), naik 5% dari akhir tahun 2012 sebesar 9 juta dmt.
Aktivitas eksplorasi emas dilakukan di prospek Bujang dan Batulicin (Jambi), Pongkor dan Papandayan (Jawa Barat), serta Cibaliung (Banten).
“Terkait dengan eksplorasi emas di wilayah Pegunungan Bintang, Papua, saat ini Antam tengah mengajukan izin pinjam pakai kawasan hutan. Setelah izin diperoleh, maka kegiatan eksplorasi akan dilanjutkan,” ungkap manajemen.
Sedangkan untuk komoditas nikel, jumlah cadangan dan sumber daya menjadi 855,9 juta wet metric ton (wmt), naik 4% dari akhir tahun 2012 sebesar 825,2 juta wmt.
Eksplorasi nikel dilakukan di daerah Buli (Maluku Utara), Lasolo, Lalindu, Mandiodo dan Tapunopaka (Sulawesi Tenggara), serta pulau Gag (Papua Barat).
Terakhir untuk komoditas bauksit, jumlah cadangan dan sumber daya tercatat 546,8 juta wmt, naik 15% dari akhir tahun 2012 sebesar 473,9 juta wmt. Eksplorasi bauksit dilakukan di Kalimantan Barat, yakni di daerah Mempawah, Landak, Tayan, dan Munggu Pasir.
“Selain kegiatan eksplorasi di Indonesia, kami juga tengah menyiapkan untuk memulai kegiatan eksplorasi di Myanmar dengan fokus pada komoditas emas. Antam saat ini dalam proses perizinan untuk memulai eksplorasi di sana,” tambah manajemen.
