BISNIS.COM, JAKARTA—Harga saham perusahaan pengapalan komoditas terbesar Korea Selatan, STX Pan Ocean Co. , terjun ke level terendah sejak terdaftar di Bursa Seoul setelah sebuah pengadilan menerima permohonannya untuk mendapatkan perlindungan.
Harga saham Pan Ocean anjlok 15% menjadi 2.185 won yang merupakan harga terendah sejak September 2007 ketika saham perusahaan itu pertama kali didaftarkan di bursa saham Korea.
Perdagangan saham tersebut dihentikan sejak 6 Juni dan perusahaan itu meminta pengadilan untuk mengamankan aset tersebut pada hari berikutnya. Sementara harga sahamnya di Singapura anjlok hingga 43%.
Persetujuan pengadilan tersebut akan membuat para investor mencatatkan kepemilikan saham mereka dan para kreditor akan menukarkan utang dengan saham sebagai bagian dari program restrukturisasi, ujar Cho Byoung Hee, analis pada Kiwoom Securities Co. di Seoul.
Perusahaan pengapalan tersebut berupaya mendapatkan proteksi dari pengadilan setelah Korea Development Bank, kreditur utama sekaligus pemegang saham terbesar kedua dari Pan Ocean, memutuskan menolak membeli perusahaan itu dari STX Group yang tengah dililit utang.
“Ini merupakan awal dari kerugian panjang bagi Pan Ocean dan usaha STX Group,” ujar Chow sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (18/6/2013).
Dia menambahkan bahwa sangat penting bagi perusahaan itu untuk minta perlindungan dari pengadilan dan mengambil tindakan lainnya sesegera mungkin untuk mengurangi dampaknya terhadap bisnis Pan Ocean.”
STX Group—bisnis yang bergerak di bidang pembangunan kapal hingga pembuatan komponen kapal—merupakan pemegang saham terbesar dari Pan Ocean yang berkantor di Seoul.
Induk perusahaan tersebut meraup US$2,2 miliar dengan menjual saham pada sejumlah unit usaha setelah penurunan sewa kapal curah mengakibatkan pesanan terhadap kapal merosot. (ra)
Foto: gcaptain.com