BISNIS.COM, JAKARTA—PT Elnusa Tbk (ELSA) segera mengganti logo perusahaan sekitar Juni—Juli mendatang untuk melengkapi proses transformasi menjadi perusahaan penyedia jasa energi terintegrasi.
Sekretaris Perusahaan Elnusa Fajriyah Usman mengatakan ada tim dari internal perusahaan yang saat ini sedang membuat logo baru tersebut.
“Ada perubahan Anggaran Dasar karena kami menjadi energy services company. Visi dan misi perusahaan sudah diubah dan kami juga merencanakan mengubah logo perusahaan,” ujarnya ketika ditemui usai RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa di kantor Elnusa hari ini, Selasa (16/4/2013).
Selain memutuskan membagikan dividen sebesar Rp12,7 miliar, dalam RUPS Tahunan kali ini juga dilanjutkan dengan RUPS Luar Biasa untuk mengubah Anggaran Dasar perseroan, termasuk mengenai perubahan kegiatan usaha.
Perubahan kegiatan usaha itu merupakan rangkaian strategic action dari perubahan visi perseroan untuk masuk ke dalam sektor jasa energi. Sebelumnya, kegiatan usaha Elnusa hanya fokus pada jasa hulu migas, termasuk jasa seismik, jasa pengeboran, dan jasa pemeliharaan lapangan migas.
Selain itu, RUPS kali ini juga mengganti dua posisi Komisaris Independen yang sebelumnya dijabat oleh Erry Firmansyah dan Surat Indrijarso, kini digantikan oleh Tri Siwindono Umar Santosa dan Pradana Ramadhian.
“Pak Erry mengundurkan diri, sementara Pak Surat sudah menjabat dua periode, sudah habis masa jabatannya. Pak Tri sebelumnya pernah menjabat sebagai Presiden Direktur Pertamina EP selama 2007—2009, sedangkan Pak Pradana sudah berpengalaman lebih dari 22 tahun di bisnis perbankan dan korporasi,” jelas Fajriyah.
Adapun melalui program turnaround yang dilakukan perseroan sejak pertengahan tahun lalu, manajemen mampu memperbaiki performa perusahaan dari sisi struktur biaya, struktur pendanaan modal bisnis, budaya perusahaan, dan intervensi bisnis.
Hasilnya, pendapatan core business di jasa hulu migas tahun lalu meningkat 39,4%, beban pokok pendapatan terhadap pendapatan turun dari 94% menjadi 88,5%, laba bersih menjadi Rp128 miliar dari sebelumnya rugi bersih Rp43 miliar, serta arus kas operasi meningkat 57,8% dari Rp340 miliar menjadi Rp537 miliar.