BISNIS.COM, JAKARTA--Surat berharga syarian negara ritel alias sukri 005 kembali mencatatkan diri sebagai seri teraktif pada perdagangan akhir pekan lalu atau 3 hari berturut-turut.
Berdasarkan data perdagangan over the counter (OTC), Senin (3/3/2013), seri SR005 masih menjadi SBN dengan transaksi teraktif di pasar sekunder yang mana total volume perdagangan seri ini mencapai Rp1,6 triliun atau turun dari perdagangan sehari sebelumnya Rp5,8 triliun.
Harga Sukri 005 pun naik menjadi 101,50 sedikit turun dari sehari sebelumnya 102,05, sehingga menekan tingkat imbal hasilnya menjadi 5,45% dari posisi di pasar perdananya sebesar 6%.
Berdasarkan catatan Bisnis, hal tersebut lazim terjadi pada masa awal perdagangan obligasi negara ritel baik obligasi negara ritel (ORI) maupun sukri.
Peningkatan transaksi pada seri surat utang ritel tersebut terjadi akibat perpindahan kepemilikan dari investor ritel kepada investor institusi dan asing.
Investor institusi dan asing akan menyerbu pasar sekunder untuk membeli ORI atau Sukri karena mereka dilarang membeli ORI atau Sukri pada saat di pasar perdana.
Tingkat kupon ORI atau Sukri yang lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi negara dengan tenor sama menjadi daya tarik ORI atau Sukri di mata investor ritel dan asing.
Sementara itu, pada perdagangan obligasi korporasi, seri SMFP01CCN2 menjadi obligasi yang paling
banyak ditransaksikan di pasar dengan total volume perdagangan mencapai Rp136,5 miliar.
PASAR OBLIGASI: SUKRI 005 Masih Jadi Seri Teraktif
BISNIS.COM, JAKARTA--Surat berharga syarian negara ritel alias sukri 005 kembali mencatatkan diri sebagai seri teraktif pada perdagangan akhir pekan lalu atau 3 hari berturut-turut.Berdasarkan data perdagangan over the counter (OTC), Senin (3/3/2013),
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Achmad Aris
Editor : Others
Konten Premium