JAKARTA: Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau Jakarta Futures Excahnge membukukan kenaikan total transaksi 40,1% selama 2011, didukung daya tarik emas.
Kilau emas selama tahun lalu turut berkontribusi pada kenaikan transaksi pada produk multilateral maupun bilateral. Kontrak berjangka emas mencatat lonjakan 437,5% menjadi 29.126 lot dibandingkan 2010 yang sebesar 5.418 lot.
Demikian juga volume transaksi kontrak gulir emas dalam dolar AS yang naik signifikan menjadi 13.660 lot pada 2011 dari 4.033 lot pada tahun sebelumnya.
Kenaikan lebih besar terjadi pada produk emas Loco London, yang diperdagangkan dengan sistem bilateral, yang mencapai 3,3 juta lot selama tahun lalu dari 389.810 lot pada 2010.
Bursa komoditas pertama di Indonesia itu mencatat transaksi pada produk multilateral secara keseluruhan naik hampir 5 kali lipat menjadi 78.506 lot dibanding tahun 2010 yang sebesar 15.949.
Adapun, kenaikan volume transaksi produk bilateral atau perdagangan di luar bursa yang dikenal sebagai sistem perdagang alternatif (SPA) mencapai 39,2% menjadi 7,5 juta lot dari 5,4 juta lot pada 2010.
Ketimpangan transaksi
Perbedaan volume transaksi multilateral, yang jadi ajang pembentukan harga komoditas primer, masih timpang jika dibandingkan produk SPA. Target transaksi 5% dari produk multilateral dari seluruh transaksi tidak tercapai.
Ketua Asosiasi Pialang Berjangka Indonesia (APBI) I Gede Raka Tantra menyebutkan bahwa pialang terbiasa dengan produk SPA. Ke depan, katanya, asosiasi akan mendorong upaya peningkatan transaksi pada produk multilateral.
Jika dibandingkan seluruh transaksi, maka produk multilateral baru mencapai 1,4% atau di bawah target yang diinginkan bursa maupun pihak regulator. (sut)