Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Buyback Emas Antam Melesat Jelang Pertemuan The Fed

Harga buyback emas Antam naik Rp12.000 menjadi Rp1.764.000 jelang pertemuan The Fed, meski masih di bawah rekor tertinggi Rp1.888.000 pada April 2025.
Karyawati memperlihatkan logam mulia Antam di Jakarta, Selasa (17/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati memperlihatkan logam mulia Antam di Jakarta, Selasa (17/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Harga buyback emas Antam terpantau mengalami kenaikan jelang pertemuan The Fed.

Berdasarkan data Logam Mulia Rabu (30/7/2025), harga buyback emas Antam yang menjadi acuan pembelian kembali oleh PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) naik Rp12.000 ke Rp1.764.000. Posisi itu mencerminkan kenaikan 29,23% sejak awal 2025.

Kendati demikian, harga buyback emas Antam masih terpaut jauh dari rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) di Rp1.888.000 pada 22 April 2025.

Buyback emas merupakan transaksi menjual kembali emas, baik dalam bentuk logam mulia, logam batangan, maupun perhiasan. Biasanya, harga yang dibanderol lebih rendah dari harga jual saat itu.

Kendati demikian, buyback emas masih bisa mendatangkan keuntungan apabila terdapat selisih besar antara harga jual dan harga buyback.

Sesuai dengan PMK No 34/PMK.10/2017, penjualan kembali emas batangan ke Antam dengan nominal lebih dari Rp10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang NPWP dan 3 persen untuk non NPWP). Adapun, PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback.

Melansir Bloomberg pada Rabu (30/7/2025), Bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan pada level saat ini dalam pertemuan 29–30 Juli 2025, menandai pertemuan kelima berturut-turut tanpa perubahan suku bunga. 

Namun, kemungkinan adanya suara berbeda (dissenting votes) dari beberapa pejabat The Fed bisa menjadi sinyal bahwa sebagian anggota Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) ingin menurunkan biaya pinjaman lebih cepat.

Dengan banyak data ekonomi yang akan dirilis sebelum pertemuan berikutnya pada September 2025, Powell diperkirakan akan mempertahankan sikap berhati-hati sambil menunggu kejelasan lebih lanjut terkait arah perekonomian dan kebijakan moneter.

“Tidak diragukan lagi bahwa FOMC akan mempertahankan suku bunga. Pertanyaannya adalah apakah mereka akan lebih terbuka terhadap pemangkasan suku bunga pada pertemuan September," ujar Bill Nelson, Kepala Ekonom Bank Policy Institute dan mantan ekonom senior The Fed.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro