Bisnis.com, JAKARTA — Emiten teknologi PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) membukukan laba bersih sepanjang semester I/2025, berbalik dari sebelumnya rugi bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya. BUKA mencetak laba bersih Rp464 miliar hingga 30 Juni 2025 berkat laba investasi dan pendapatan keuangan.
Berdasarkan laporan keuangannya, BUKA membukukan pendapatan sebesar Rp3,08 triliun, meningkat 27,95% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,41 triliun.
Pendapatan ini diperoleh dari pendapatan gaming sebesar Rp2,46 triliun, online to offline sebesar Rp439 miliar, ritel sebesar Rp160 miliar, dan pendapatan investasi senilai Rp25,2 miliar.
Sampai 30 Juni 2025, BUKA membukukan beban pokok pendapatan sebesar Rp2,83 triliun, beban penjualan dan pemasaran sebesar Rp100,5 miliar, beban umum dan administrasi Rp305,9 miliar, dan beban pendapatan operasi lainnya Rp32 miliar. BUKA juga membukukan laba nilai investasi sebesar Rp243,2 miliar.
Alhasil, BUKA mencetak laba usaha sebesar Rp58,1 miliar, meningkat dibandingkan rugi usaha yang sebesar Rp1,2 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Di sisi lain, BUKA juga membukukan pendapatan keuangan sebesar Rp449,28 miliar. Pendapatan keuangan dan perolehan laba investasi ini membuat BUKA mampu mencetak laba bersih semester I/2025.
Baca Juga
BUKA tercatat membukukan laba bersih sebesar Rp464,4 miliar hingga 30 Juni 2025. Padahal, pada periode yang sama tahun sebelumnya BUKA membukukan rugi bersih Rp751,9 miliar.
Adapun BUKA juga mencatatkan lonjakan dari kas dan setara kas di akhir periode, dari sebelumnya sebesar Rp9,44 triliun pada akhir Juni 2024, menjadi Rp17,16 triliun pada akhir Juni 2025. BUKA mencatatkan lonjakan kas salah satunya karena penerimaan dari pelepasan investasi sebesar Rp7,6 triliun.
Hingga akhir Juni 2025, BUKA mencatatkan total aset sebesar Rp24,07 triliun, turun dibandingkan akhir Desember 2024 sebesar Rp24,7 triliun.
Total liabilitas BUKA tercatat sebesar Rp717 miliar di akhir semester I/2025, turun dari akhir 2024 yang sebesar Rp1,09 triliun.
Adapun total ekuitas BUKA turun menjadi Rp23,3 triliun di 30 Juni 2025, dari Rp23,7 triliun pada 31 Desember 2024.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.