Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Analis Pasang Target Optimistis IHSG Semester II/2025, Ini Sektor Pilihannya

Sejumlah analis memandang optimis terhadap kinerja IHSG sepanjang semester II/2025. Sektor telekomunikasi, komoditas, hingga konsumer jadi pilihan.
Pengunjung beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (4/12/2024). / JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (4/12/2024). / JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah analis memandang optimis terhadap kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) sepanjang semester II/2025, kendati IHSG saat ini tengah tertekan 2,81% sepanjang tahun berjalan 2025 (YtD).

Head of Equity Research BRI Danareksa Sekuritas Erindra Krisnawan misalnya, memasang target IHSG di level 7.300, dengan potensi penguatan pada sektor telekomunikasi, komoditas, hingga konsumer.

Adapun target tersebut adalah hasil revisi terbaru BRI Danareksa. Sebelumnya, pada awal tahun, BRI Danareksa memasang target ambisius di level 7.800. Baru pada April 2025 BRI Danareksa merevisi targetnya, turun 500 poin.

“Kalau 7.300 masih optimis. Terus kemudian kami melihat ada berbagai faktor kan seperti tarif, kemudian juga growth-nya ternyata lebih rendah dari yang kami ekspektasikan semula gitu ya,” katanya saat ditemui wartawan di Jakarta, Kamis (3/7/2025).

Sejumlah catatan diberikan oleh BRI Danareksa agar IHSG mampu mengejar target tersebut. Salah satunya adalah belanja pemerintah yang diproyeksikan bakal berlangsung pada semester II/2025, yang diprediksi dapat membuat sejumlah sektor menguat.

Di tengah proyeksi IHSG, Erindra memprediksi sektor konsumer bakal menguat pada semester II/2025. Alasannya, sektor ini memiliki valuasi yang cukup murah. Jika rupiah mampu berkinerja perkasa pada semester II/2025, maka sektor ini dinilai bakal menguat.

"Dampak kedua, kalau memang benar rupiahnya tuh menguat adalah dari sisi purchasing power tuh juga biasanya dibantu," katanya.

Selain itu, sektor telekomunikasi juga diprediksi bakal menguat pada sisa tahun 2025. Alasannya, perbaikan harga produk dari emiten-emiten telekomunikasi akan memberikan katalis positif bagi sektor tersebut.

Dia menjatuhkan pilihan terhadap PT Indosat Tbk. (ISAT) yang dinilai memberikan pertumbuhan laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan emiten-emiten lainnya. Erindra menyematkan buy untuk saham ISAT dengan target harga Rp2.600.

Selain itu, sejumlah saham yang direkomendasikan dari sektor telekomunikasi antara lain TLKM dan EXCL dengan target harga masing-masing Rp3.500 dan Rp2.800.

Senada, Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan memberikan proyeksi penguatan IHSG hingga akhir tahun di level 7.622. Salah satu dasarnya adalah penguatan sektor bahan baku seperti emas dan nikel yang dinilai bakal menjadi pendorong utama IHSG.

"Selain itu, sektor energi baru terbarukan (EBT) juga menunjukkan potensi pertumbuhan jangka menengah-panjang, seiring dengan arah kebijakan pembangunan berkelanjutan," katanya.

Terlebih lagi, jika pemangkasan suku bunga terjadi dan kekhawatiran global mereda, sejumlah sektor seperti perbankan dan properti dinilai bakal mendorong kinerja indeks ke depannya. Terlebih lagi, Ekky menilai, saham di dalam sektor-sektor ini tengah menawarkan valuasi yang cukup murah.

Tingginya target IHSG yang dicanangkan oleh Infovesta Kapital Advisori juga mempertimbangkan daya tahan IHSG selama diterpa tekanan arus keluar dana asing beberapa waktu lalu. Hal ini dinilai menunjukkan daya tahan investor domestik.

"Dengan kombinasi faktor teknikal, valuasi yang sudah mulai menarik, serta sentimen makro yang membaik, kami yakin bahwa semester II ini akan menjadi periode yang lebih kondusif bagi pasar saham domestik, dengan potensi penguatan menuju target IHSG 7.622 hingga akhir tahun," katanya.

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper