Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Menguat ke Level Rp16.214 per dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka menguat pada level Rp16.214 pada perdagangan hari ini, Kamis (3/7/2025).
Karyawan menghitung uang dolar AS di salah satu penukaran uang di Jakarta, Selasa (24/6/2025). Bisnis/Abdurachman
Karyawan menghitung uang dolar AS di salah satu penukaran uang di Jakarta, Selasa (24/6/2025). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka menguat pada level Rp16.214 pada perdagangan hari ini, Kamis (3/7/2025). Rupiah dibuka menguat bersama sejumlah mata uang Asia lainnya terhadap dolar AS.

Mengutip data Bloomberg pukul 09.03 WIB, rupiah dibuka menguat pada level Rp16.214 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS melemah 0,05% ke 96,72.

Sementara itu, mata uang Asia lainnya seperti yen Jepang menguat 0,06%, dolar Hong Kong stagnan, won Korea Selatan melemah 0,05%, dolar Singapura stagnan, dan dolar Taiwan menguat 0,39% terhadap dolar AS.

Lalu peso Filipina menguat 0,16%, rupee India melemah 0,21%, yuan China melemah 0,01%, ringgit Malaysia naik 0,12%, dan baht Thailand melemah 0,04%.

Melansir Reuters, dolar goyah pada Kamis setelah kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Vietnam memicu optimisme atas potensi perjanjian di masa depan, menjelang tenggat tarif pada 9 Juli 2025.

Di sisi lain, para investor juga menanti data ketenagakerjaan untuk menilai langkah The Federal Reserve selanjutnya.

Perhatian investor akan tertuju pada laporan ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja AS untuk Juni, yang dijadwalkan rilis pada hari Kamis sebelum libur 4 Juli. Data menunjukkan jumlah tenaga kerja sektor swasta turun untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun pada Juni.

Laporan ADP yang dirilis pada Rabu mendorong para pelaku pasar untuk menggeser ekspektasi terkait waktu The Fed akan memangkas suku bunga. 

Menurut CME FedWatch Tools, para trader kini memperkirakan kemungkinan 25% bahwa The Fed akan bergerak pada Juli, dibandingkan dengan 20% sehari sebelumnya.

“Data ADP jelas telah meningkatkan taruhan untuk laporan nonfarm payrolls hari ini," kata Charu Chanana, chief investment strategist di Saxo.

Sementara itu, menjelang tenggat tarif pada 9 Juli, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Vietnam telah mencapai kesepakatan dagang dengan AS dan bisa mendorong negara-negara lain untuk membuat perjanjian serupa terkait dengan bea masuk.

Meskipun detailnya masih minim, Trump mengatakan barang-barang asal Vietnam akan dikenakan tarif sebesar 20% dan trans-shipment dari negara ketiga melalui Vietnam akan dikenakan bea masuk sebesar 40%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper