Bisnis.com, JAKARTA — PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) memberikan pinjaman sebesar US$26 juta ke anak perusahaan, PT Pari Coal (PC).
Dalam keterangannya, AADI dan PC telah menandatangani Amandemen IV Perjanjian Pinjaman yang berlaku efektif 30 Juni 2025. Nilai pinjaman tersebut adalah US$26 juta, dengan tingkat suku bunga secured overnight financing rate (SOFR) sebesar 1,9% per tahun.
“Dengan adanya Amendemen IV Perjanjian Pinjaman, kebutuhan pembiayaan usaha PC dapat diberikan sesuai kebutuhan operasional PC, sehingga alokasi penggunaan dana Perseroan menjadi lebih efisien dan tepat sesuai tujuan,” kata manajemen AADI dalam keterangannya.
Manajemen AADI meyakini transaksi ini akan memberikan dukungan pengembangan bisnis yang lebih luas bagi PC.
AADI berharap transaksi ini dapat memberikan nilai positif bagi kedua pihak, mendukung tujuan AADI sehubungan dengan pengembangan bisnis, dan memaksimalkan tingkat pengembalian dengan cara yang lebih efektif dan efisien.
AADI juga menjelaskan perseroan melakukan transaksi ini dengan PC karena AADI menilai langkah ini memberikan kebutuhan pembiayaan usaha PC secara efisien.
Baca Juga
“Perseroan telah memahami secara menyeluruh kondisi keuangan dan kebutuhan operasional PC, sehingga dana pinjaman dapat digunakan secara tepat dan sesuai tujuan,” tulis manajemen.
Apabila transaksi dilakukan dengan pihak tidak terafiliasi, AADI perlu melakukan proses seleksi dan penilaian risiko yang lebih ketat.
Dengan memberikan pinjaman kepada anak perusahaan, AADI dapat menjaga transparansi, mengelola risiko kredit dengan lebih baik, serta mendorong pertumbuhan usaha dalam lingkup grup secara terukur dan terintegrasi.
AADI juga menambahkan, dokumen-dokumen sehubungan dengan transaksi Amendemen IV Perjanjian Pinjaman telah dibuat menggunakan syarat dan ketentuan yang sama apabila dilakukan dengan pihak yang tidak terafiliasi, sehingga syarat dan ketentuan atas Transaksi Afiliasi tersebut dilakukan secara arm’s length basis.
Adapun sebelum amandemen, nilai pinjaman yang diberikan ke PC adalah sebesar US$20 juta, dengan tingkat suku bunga SOFR 2,4% per tahun.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.