Bisnis.com, JAKARTA — Modal inti PT Bank Victoria International Tbk. (BVIC) diperkirakan mencapai Rp4 triliun usai perseroan mencatatkan dua aksi korporasi yakni penjualan saham anak usaha dan penebusan waran.
Direktur Utama Achmad Friscantono menuturkan bahwa perseroan telah melepas 209.982.683 saham PT Bank Victoria Syariah atau setara 19,80% dari modal ditempatkan dan disetor penuh kepada BBTN pada 5 Juni 2025.
Transaksi tersebut sedikitnya menghasilkan keuntungan sebesar Rp100,66 miliar dan secara langsung memperkuat posisi permodalan perseroan.
“Hasil penjualan tersebut berdampak positif terhadap peningkatan modal inti bank,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat (20/6/2025).
Di samping itu, dia menyampaikan bahwa pemegang saham utama perseroan, yakni PT Victoria Investama Tbk. (VICO) juga telah melakukan eksekusi waran sebanyak 2,57 miliar dengan total nilai Rp256,67 miliar pada 17 Juni 2025.
Dengan dua aksi korporasi ini, modal inti Bank Victoria diproyeksikan meningkat menjadi Rp4 triliun per Juni 2025 sejalan dengan ketentuan minimum modal inti yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk bank umum konvensional.
Baca Juga
Mengacu laporan keuangan tahunan 2024, modal inti perseroan mencapai Rp3,58 triliun atau meningkat dari posisi tahun sebelumnya yakni Rp3,28 triliun.
Sementara itu, sampai dengan kuartal I/2025, BVIC membukukan laba bersih sebesar Rp35,62 miliar atau tumbuh 6,83% secara tahunan (year on year/YoY).
Laba ditopang oleh peningkatan aset, dana pihak ketiga (DPK), dan kredit yang disalurkan. Total aset Bank Victoria per 31 Maret 2025 tercatat sebesar Rp31,46 triliun, naik 8,41% dibandingkan Rp29,02 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, DPK tumbuh 2,60% secara tahunan menjadi Rp22,27 triliun, dari sebelumnya Rp21,70 triliun. Kredit yang diberikan juga bertumbuh sebesar 5,06%, dari Rp19,03 triliun menjadi Rp19,99 triliun pada akhir Maret 2025.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.