Bisnis.com, JAKARTA — PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI) meneken kerja sama dalam pemeliharaan, distribusi suku cadang, dan pelatihan bidang pertahanan dengan raksasa dirgantara Amerika Serikat, Boeing.
Kedua perusahaan telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dalam acara Indo Defence Expo Forum untuk bekerja sama mendorong industri dirgantara nasional.
Presiden Boeing Asia Tenggara, Penny Burtt, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang perusahaan untuk mendukung ekosistem industri dirgantara di Indonesia.
Menurutnya, kolaborasi dengan GMFI akan mendukung kesiapan operasional armada F-15EX Indonesia sejak hari pertama penempatan, sekaligus memperkuat infrastruktur dirgantara dan pertahanan Indonesia untuk jangka panjang.
“Kolaborasi strategis kami dengan GMFI bukan sekadar menyangkut pemeliharaan, ini tentang membangun kapabilitas jangka panjang,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip pada Sabtu (14/6/2025).
Sementara itu, Direktur Utama GMFI Andi Fahrurrozi menyatakan MoU ini menjadi langkah strategis untuk memperdalam kemitraan dengan Boeing, sekaligus memperkuat posisi Indonesia di rantai pasok global industri pertahanan.
Baca Juga
“Kemitraan ini mencerminkan visi bersama untuk meningkatkan kapabilitas lokal, baik dalam aspek teknologi maupun sumber daya manusia, sekaligus berkontribusi terhadap pertumbuhan industri yang berkelanjutan,” ucap Andi.
F-15EX, pesawat tempur multi-peran yang diproyeksikan masuk ke sistem pertahanan udara Indonesia, memiliki teknologi seperti sistem digital fly-by-wire, perangkat peperangan elektronik generasi terbaru, serta kokpit digital dan sistem misi canggih.
Di sisi lain, pesawat tersebut juga dirancang untuk membawa persenjataan hipersonik serta kompatibel dengan integrasi teknologi masa depan.
Dalam perkembangan lain, entitas anak PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) ini berencana menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp75 miliar untuk tahun 2025.
Andi mengatakan ekspansi pada tahun ini bersifat ekspansif terhadap kapasitas dan kapabilitas perseroan. Salah satunya, perseroan bakal mengembangkan kapabilitas armada Boeing 737 MAX dan Boeing 787.
“Kami memperkirakan capital ini sebesar lebih dari Rp75 miliar dan itu kami sisihkan dari profit," ujarnya dalam paparan publik, pada 5 Juni 2025.
Sepanjang 2025, GMFI juga membidik pendapatan tahunan sebesar US$416,9 juta dengan estimasi laba bersih mencapai US$27,1 juta. Dengan kata lain, perseroan mengejar pertumbuhan laba bersih sebesar 0,74% secara tahunan.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.