Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bumi Resources (BRMS) Targetkan Produksi Emas 75.000 Troy Ounce pada 2025

Bumi Resources Minerals (BRMS) terus menggenjot kinerja guna mengejar target produksi emas hingga 70.000–75.000 troy ounce pada akhir 2025.
Suasana fasilitas pengolahan emas PT Citra Palu Minerals, anak usaha PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), di Sulawesi./bumiresourcesminerals.com
Suasana fasilitas pengolahan emas PT Citra Palu Minerals, anak usaha PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), di Sulawesi./bumiresourcesminerals.com

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Grup Bakrie, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) terus menggenjot kinerja guna mengejar target produksi emas hingga 70.000–75.000 troy ounce pada akhir 2025.

Direktur Bumi Resources Herwin Hidayat menyebut, target produksi emas tersebut cukup konservatif. Hal itu mengingat perseroan tengah berupaya merampungkan pabrik heap leach melalui anak usahanya PT Citra Palu Minerals.

“Sebenarnya ini forward looking statement, tapi mungkin di tahun ini kita secara konservatif, targetnya akan memproduksi emas di level sekitar 70.000—75 ribu troy ounce emas di tahun 2025 ini,” katanya dalam acara Media Day Mirae Asset Sekuritas yang digelar di Jakarta, Kamis (12/6/2025).

Adapun target produksi emas tersebut mencerminkan pertumbuhan produksi jika dibandingkan dengan hasil produksi emas pada 2023 sebesar sekitar 60.000 troy ounce.

Adapun hingga saat ini, BRMS telah memiliki 2 pabrik pengolahan emas di bawah PT Citra Palu Minerals. Pabrik pertama perseroan dengan teknologi carbon in leach (CIL) sudah beroperasi sejak 2020. Pabrik ini memiliki kapasitas 500 ton bijih emas.

Sementara itu, pabrik kedua perseroan juga masih menggunakan teknologi CIL, namun dengan kapasitas 8 kali lebih besar dari pabrik pertama, yaitu 4.000 bijih emas. Pabrik ini telah beroperasi sejak 2023. Nantinya, pabrik ini akan mengolah batuan gneiss yang diperkirakan memiliki kandungan emas yang lebih rendah.

”Pabrik ketiga ini akan mulai beroperasi di kuartal III/2025, tapi metodenya berbeda. Metodenya heap leach,” tambah Herwin.

Dengan kehadiran pabrik-pabrik ini, perseroan percaya diri dapat mengejar target produksi emas 70.000—75.000 pada tahun ini. Sementara itu, BRMS juga memiliki rencana yang lebih besar pada 2028 mendatang untuk produksi emas.

Pada 2026, perseroan menargetkan produksi emas kurang dari 80.000 troy ounce. Hal itu sejalan dengan target perseroan untuk merampungkan pabrik mereka di Gorontalo di bawah anak usaha BRMS PT Gorontalo Minerals.

Selanjutnya, pada 2027 perseroan menargetkan sekitar 80.000—90.000 produksi emas. Terbesar, perseroan menargetkan produksi emas sebesar lebih dari 150.000 troy ounce pada 2028.

Lompatan target produksi emas itu diperkirakan oleh Herwin bakal terjadi seiring dengan tambang bawah tanah BRMS yang bakal beroperasi pada akhir 2027. Nantinya, tambang ini bakal menghasilkan kandungan emas sebesar 4,9 gram per ton.

Untuk proyek tersebut, BRMS telah menunjuk PT Macmahon Indonesia (MMI) sebagai kontraktor tambang, yang mencakup jasa penambangan terbuka dan bawah tanah di Poboya, Palu.

”Artinya, produksi kami rata-ratanya selama ini dari 1,5 gram per ton, naik menjadi 4,9 gram per ton, akan naik 3 lipat. Jadi ini game changer BRMS. Harapannya dapat mulai beroperasi pada 2027,” lanjutnya.

Proyek penambangan bawah tanah di Palu itu diklaim sebagai salah satu game changer BRMS lantaran memiliki umur produksi sekitar 12 tahun sampai 15 tahun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper